Kamis, 30 June 2022 12:00 UTC
JEMAAH HAJI. Pelepasan 450 calon jemaah haji (CJH) 2022 asal Surabaya di Gedung Convention Hall, Kamis 30 Juni 2022. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melepas keberangkatan 450 calon jemaah haji (CJH) 2022 asal Kota Pahlawan di Gedung Convention Hall, Kamis 30 Juni 2022, setelah sempat tertunda dua tahun lalu. Pelepasan CJH kloter ke 36 itu juga dihadiri oleh DPRD Surabaya, Ketua MUI Surabaya, Kemenag Surabaya, Kepala PD dan Camat serta Lurah.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan kepada seluruh CJH yang hadir untuk tidak lupa mendoakan Kota Pahlawan agar diberi keberkahan dan keselamatan.
"Di Tanah Suci itu tidak ada tempat yang tidak mustajabah, setiap orang berdoa di sana tidak ada yang tidak terkabul. Sebagai pelayan umat saya menitip doa, semoga seluruh warga Kota Surabaya diberikan kebahagiaan, dijauhkan dari bencana dan segala penyakit," kata Eri, Kamis 30 Juni 2022.
BACA JUGA: Biaya Haji 2022 Disepakati Rata-Rata Rp 39,8 Juta Per Jemaah
Begitu sebaliknya, ia juga mendoakan para jemaah itu berangkat dan pulang selamat serta menjadi haji yang mabrur dan diterima ibadahnya.
"Haji tahun ini adalah ibadah akbar, Insyaallah pahalanya 70 kali lipat dan mustajabah doanya," ia mengungkapkan.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya Pardi mengatakan pemberangkatan CJH asal Kota Surabaya kali ini wujud dari kolaborasi antara pemkot dengan Kemenag Surabaya. Ia pun berharap CJH yang berangkat di tahun ini diberikan kelancaran dan keberkahan di dunia dan akhirat.
Sebelum memberangkatkan CJH kloter 36, ia bersama Wali Kota Surabaya sempat memberikan Kartu Kesehatan Haji Indonesia secara simbolis kepada CJH tertua Mugianto Abdul Syukur bin Kasan, 65 tahun, dan termuda Alfani Matul Jannah, 20 tahun, secara simbolis.
BACA JUGA: Kuota Haji Tahun ini Sebanyak 100.51 Jemaah
"Kami berpesan kepada para CJH bisa disiplin dalam beribadah di Madinah ataupun Mekkah, karena harus sangat berhati-hati, selain negara orang juga tempat yang mustajabah ketika berbicara lisan maupun benak pribadi," kata Pardi.
Tak lupa, ia pun menjamin kesehatan para CJH asal Surabaya, di mana setiap kloter ada dokter dan tim medis yang siap membantu ketika ada salah satu orang jemaah mengalami sakit. Bukan hanya ada di dalam kloter, ia meyakinkan di Mekkah dan Madinah juga ada tim medis yang siap melayani jemaah ketika dibutuhkan.
"Kesehatan kita juga dampingi dengan dokter dan perawat, insyaallah pemerintah kita sudah siap dan tim yang ada di sana (Mekkah dan Madinah) juga siap," ia menuturkan.
