Rabu, 09 February 2022 06:20 UTC
VAKSIN ANAK: Salah seorang petugas dari Dinas Kesehatan Probolinggo ketika memberikan vaksin anak, Rabu 9 Februari 2022. Foto: GAyuh
JATIMNET.COM, Ponorogo – Satu bulan pasca pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6 sampai 11 tahun di Ponorogo saat ini sudah mencapai 60 persen untuk dosis pertama atau sekitar 42.600 anak telah divaksin.
Kasi Servilen Imunisasi Dinkes Ponorogo, Titik Sukamti, mengatakan total sasaran vaksinasi anak di Ponorogo adalah sebanyak 71.028 anak. Hingga saat ini total 60 persen telah dilakukan vaksinasi dosis pertama, dan sejak 8 Februari kemarin telah dimulai untuk dosis kedua vaksin anak.
“Dosis kedua baru kita mulai kemarin, jadi bulan Februari ini untuk vaksinasi anak sudah berbarengan dengan dosis kedua,” kata Titik, Rabu 9 Februari 2022
Titik menerangkan saat ini Dinkes Ponorogo terus untuk menggenjot vaksinasi anak sehingga pada bulan Februari vaksinasi untuk dosis pertama dapat selesai.
Baca Juga: Dosis Satu Vaksin Anak Usia 6-11 Tahun di Surabaya Capai 54 Persen
Sedangkan untuk anak yang belum bisa mengikuti vaksin baik dosis pertama maupun kedua dapat melakukan penjadwalan ulang melalui Puskesmas setempat. “Nantinya akan diikutkan ke sekolah lain yang sedang melakukan vaksinasi,” terang Titik.
Disinggung terkait adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), pihaknya sampai dengan saat ini belum menerima laporan yang serius. Dari sejumlah KIPI yang dilaporkan beberapa anak hanya merasakan demam dan merasakan nyeri pada bekas suntikan.
“Untuk stock vaksin Covid-19 pada anak-anak jenis Sinovac saat ini masih sangat mencukupi, yakni 40 ribu dosis vaksin,” ujar Tititk.
Sementara itu, vaksin booster atau dosis ketiga kepada masyarakat umum, saat ini baru tercapai 1,6 persen atau hanya 12 ribu orang. Hal ini dikarenakan stock vaksin yang saat masih digunakan untuk vaksinasi dosis pertama dan kedua untuk masyarakat umum.
“Untuk vaksin booster pelayanan publik pun saat ini belum keseluruhan, contohnya untuk guru saja saat ini baru wilayah sekitar perkotaan,” pungkas Titik.