Logo

38 Anggota dan Staf DPRD Ponorogo Tes Swab Covid-19, Ini Hasilnya

Pasca Salah Satu Anggota DPRD Terkonfirmasi Covid-19
Reporter:,Editor:

Jumat, 11 September 2020 12:20 UTC

38 Anggota dan Staf DPRD Ponorogo Tes Swab Covid-19, Ini Hasilnya

DITUTUP. Aktivitas di gedung DPRD Ponorogo ditutup sementara setelah salah satu Anggota DPRD setempat terkonfirmasi Covid-19. Foto: Gayuh Satria

JATIMNET.COM, Ponorogo – Setelah salah satu Anggota DPRD Ponorogo terkonfirmasi terpapar SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), seluruh Anggota dan staf DPRD setempat menjalani rapid test dan swab

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dalam rilisnya mengatakan ada 38 Anggota dan staf DPRD yang menjalani tes swab dan sampelnya sudah dikirimkan ke RSUD dr Soetomo, Surabaya, dan RSUD dr Iskak, Tulungagung.

Dari 28 sampel yang dikirimkan ke RSUD dr Soetomo seluruhnya negatif. Namun sepuluh sampel dari sepuluh Anggota DPRD yang dikirimkan ke RSUD dr Iskak ternyata sembilan orang dinyatakan terkonfirmasi dan satu orang negatif.

BACA JUGA: Satu Anggota Dewan Confirmed Covid-19, DPRD Ponorogo Lockdown

“Untuk memastikan kembali, maka sampel dari sembilan orang yang positif tersebut kita kirim kembali ke RSUD dr Soetomo,” kata Ipong, Jumat, 11 September 2020. 

Dari sembilan sampel yang dikirim ke Surabaya tersebut ternyata hasilnya negatif. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik, rontgen dada, darah, dan pemeriksaan penunjang lainnya terhadap sembilan orang tersebut. 

“Didapatkan semua hasil pemeriksaan normal,” kata Ipong.

BACA JUGA: Enam Puskemas di Ponorogo Sempat Ditutup Karena Merawat Pasien Confirmed

Sementara itu, untuk kasus Covid-19 di Ponorogo hingga Jumat, 11 September 2020, ada tambahan tujuh kasus terkonfirmasi dan 12 pasien sembuh dari Covid-19. Keseluruhan pasien terkonfirmasi mencapai 310 orang dan 39 orang di antaranya masih melakukan isolasi di rumah sakit.

“Mari kita saling mmenguatkan, saling menjaga, jangan pernah berpikir Covid-19 ini tidak bisa terjadi pada diri kita. Semua berpeluang untuk terjangkiti virus ini karena dia tidak mengenal kasta, terutama yang tidak disiplin atas protokol kesehatan,” kata Ipong.