Kamis, 11 June 2020 14:20 UTC
KAMPUNG WANI. Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memukul kentongan meresmikan Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo di RW IV Kelurahan Sidotopo, Semampir, Surabaya, Kamis, 11 Juni 2020. Foto: Pemkot Surabay
JATIMNET.COM, Surabaya – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Muhammad Fadil Imran bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan 34 Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo dan dua pondok pesantren. Acara ini berlangsung di kampung RW IV, Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir, Surabaya, Kamis, 11 Juni 2020.
Setelah tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB, warga memeriksa suhu tubuh Fadil dan Risma. Kemudian, acara dilanjutkan dengan menebar seribu bibit lele secara simbolis.
Dalam kesempatan itu, Fadil berterima kasih atas peresmian Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Ia yakin dengan upaya ini Kota Surabaya dapat segera keluar dari permasalahan Covid-19.
BACA JUGA: Ini Tugas dari 'Kampung Wani Jogo Suroboyo' Guna Cegah Covid-19
“Saya yakin ikhtiar kita ini cepat membuat Surabaya keluar dari masalah Covid-19,” kata Fadil.
Dengan hadirnya Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo itu, pihaknya berharap, ke depan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat khususnya dalam menjalankan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Ke depan kita bersama-sama dapat memaksimalkan lagi fungsinya,” ia menandaskan.
Sementara itu, Risma mengatakan hari ini ada 34 Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang serentak diresmikan. Dari total 1.390 RW di Surabaya, sebanyak 1.330 kampung sudah menjadi Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.
BACA JUGA: Tekan Covid-19, Seribu Lebih RW di Surabaya Jadi Kampung Wani Jogo Suroboyo
“Kami sudah memiliki kesepakatan dengan para Ketua RW, Lurah, dan Camat. Dari 1.390 RW di Surabaya, kami sudah membuat 1.330 RW,” kata Risma.
Dari 34 Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo yang diresmikan itu di antaranya enam RW di Kecamatan Asemrowo, tujuh RW di Kecamatan Semampir, lima RW di Kecamatan Krembangan, enam RW di Kecamatan Pabean Cantikan, lima RW di Kecamatan kenjeran, dan lima RW di Kecamatan Bulak.
Menurut Risma, ada beberapa RW yang memang tidak bisa jadi Kampung Tangguh lantaran lokasi rumah yang berjauhan satu dengan yang lain. Misalnya, RW yang terletak di Jalan Darmo.
“Itu memang kita tidak buat karena sulit koordinasi dengan masyarakatnya. Tetapi yang lainnya memang sudah jadi seperti hari ini,” ia mengungkapkan.
BACA JUGA: Risma Minta Pelaku Usaha dan Masyarakat Disiplin Protokol Kesehatan
Kampung Tangguh ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada warga untuk bersama-sama dalam upaya memerangi Covid-19. Sehingga suatu saat nanti Kota Pahlawan dapat terbebas dari pandemi global.
“Berkat dukungan warga, mudah-mudahan suatu saat nanti Surabaya bisa bebas dari Covid-19,” ia menegaskan.
Adapun, untuk dua Pondok Pesantren Tangguh yang diresmikan antara lain Darul Ubudiyah Raudhatul Muttaallim di Jalan Jatipurno, Semampir, dan pondok pesantren Tahfidzul Qur’an di Jalan Wonosari Tegal Wonokusomo, Semampir.