Senin, 31 May 2021 05:00 UTC
Kadinkes Ponorogo, Rahayu Kusdarini
JATIMNET.COM, Ponorogo – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo mencatat hingga akhir Mei ada 23 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Ponorogo.
Kadinkes Ponorogo, Rahayu Kusdarini mengatakan, prosedur pemulangan PMI sebetulnya sudah cukup ketat. Bahkan sejumlah swab test dan isolasi mandiri juga telah dilakukan oleh para PMI yang akan pulang ke Indonesia.
Diantaranya adalah rapid test di negara asal bekerja dan isolasi ditempat kedatangan PMI di bandara kedatangan PMI. “Bahkan untuk pulang ke kota asal, PMI harus melakukan isolasi selama dua hari terlebih dahulu sebelum pulang,” kata Irin sapaan akrabnya, Senin 31 Mei 2021.
Untuk pulang ke kota asal, PMI juga dijemput oleh Pemkab setempat. Sesampainya di desa, PMI juga harus melaksanakan isolasi selama tiga hari ditempat yang telah disediakan oleh Satgas Covid-19 di desa PMI berasal. Setelah tiga hari melaksanakan isolasi maka PMI akan dilakukan swab test PCR untuk mengetahui kondisi kesehatan PMI.
Baca Juga: 33 Pekerja Migran asal Jatim Positif Covid-19, Belum Ditemukan Varian Virus Luar Negeri
“Dari swab test tersebut hingga akhirnya banyak muncul pertanyaan kenapa sudah dua kali negatif begitu sampai di desa justru malah positif,” ujar Irin.
Irin menjelaskan hal ini terjadi karena adanya varian baru Covid-19 yang hanya bisa terdeteksi dengan swab test setelah virus berada didalam tubuh pasien setelah lima hari. Sehingga ketika PMI terpapar Covid-19 di negara asal mereka bekerja saat menuju Indonesia maka baru akan diketahui ketika para PMI sudah ada di Indonesia.
Untuk itu ia meminta para PMI yang datang ke Indonesia baik dengan hasil negatif maupun positif untuk tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Beruntungnya hingga saat ini sejumlah PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Ponorogo angka CT Value-nya tidak ada yang menunjukkan dibawah 25.
“Untuk sementara CT Value masih diatas angak 25, belum ada sampe yang kita kirim ke balitbang,” pungkas Irin.
