Kamis, 02 October 2025 09:30 UTC
Sekda Tuban Budi Wiyana saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 2 Oktober 2025. Foto: Zidni Ilman/ Jatimnet.com
JATIMNET.COM, Tuban – Triwulan ketiga tahun 2025 berakhir. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tuban bisa dikatakan masih rendah pada sisi belanja.
Dari total APBD sebesar Rp 3,6 triliun, serapan belanja baru mencapai 50,17 persen hingga akhir September.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban, Budi Wiyana mengatakan, realisasi itu mencakup sepanjang Januari hingga September 2025. Sementara untuk pendapatan, pencapaiannya relatif lebih baik, yakni sebesar 66,73 persen.
“Jadi sampai dengan saat ini terakhir untuk pendapatan realisasinya sudah 66,73 persen. Lalu untuk belanjanya 50,17 persen,” ujar Budi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/10/2025).
BACA: Kendaraan Penyapu Jalan Rp1,1 Miliar Dikritik, Ini Tanggapan Kepala DLHP Tuban
Budi menjelaskan, angka serapan belanja 50,17 persen hingga September itu bukan tanpa alasan. Sebab, sejumlah program pembangunan fisik maupun kegiatan nonfisik masih dalam tahap pengerjaan. Terutama proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Yang paling banyak (belanja) itu konstruksi PUPR, di bawah itu. Karena saat ini kan sedang (berlangsung) proses pengadaan barang dan jasa,” ungkap Budi.
BACA: Perceraian di Tuban Capai 1.652 Perkara, Didominasi Faktor Ekonomi
Ia menambahkan, angka tersebut sudah termasuk dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) 2025 yang telah disepakati Pemkab bersama DPRD Tuban pada Agustus lalu. Dengan adanya perubahan tersebut, sejumlah pos belanja dan pendapatan ikut mengalami penyesuaian.
Meski serapan belanja masih separuh, namun untuk pendapatan, Pemkab optimistis hingga akhir tahun bisa sesuai dengan target yang ditetapkan.
“Harapannya untuk pendapatan bisa 100 persen,” tegasnya. (*)