Logo

12 Pengungsi Wamena Tiba di Ponorogo

Reporter:,Editor:

Jumat, 04 October 2019 08:52 UTC

12 Pengungsi Wamena Tiba di Ponorogo

Kantor Dinas Sosial Ponorogo. Foto: Gayuh S

JATIMNET.COM, Ponorogo – Sebanyak 12 pengungsi asal Wamena tiba di Ponorogo, sejak Rabu 2 Oktober 2019, hingga Kamis, 3 Oktober 2019.

“Total sudah ada 12 warga Ponorogo yang berada di Papua minta dipulangkan kembali ke sini,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo, Supriadi, Jumat 4 Oktober 2019.

Supriyadi menerangkan, tujuh di antara pengungsi tersebut tiba di Ponorogo pada Rabu, 2 Oktober lalu. Mereka terdiri dari empat orang dewasa, satu anak-anak, serta dua balita. Sedangkan, pada Kamis 3 Oktober, kembali datang lima pengungsi, terdiri dari empat orang dewasa dan satu balita.

BACA JUGA: PKB Kritisi Lambannya Pemkab Tangani Pengungsian Asal Wamena

“Mereka ini awalnya memang tinggal di pengungsian, hanya saja mungkin karena merasa tidak nyaman sehingga memilih pulang kampung,” terangnya.

Pri sapaan akrabnya menuturkan jika beberapa warga yang pulang ke Ponorogo, ada yang sudah tinggal puluhan tahun di Papua. Selain itu, pengungsi juga bercerita jika mereka diselamatkan oleh penduduk lokal saat terjadi kerusuhan.

“Selama ini mereka juga tidak ada masalah dengan warga Papua, bahkan menurut mereka ketika kerusuhan pecah, tidak ada pelaku kerusuhan yang mereka kenal,” tuturnya.

BACA JUGA: Bupati Madiun Jemput 8 Perantau di Lanud Iswahjudi

Dinsos Kabupaten Ponorogo pun siap 24 jam untuk membantu kepulangan para pengungsi yang juga penduduk asli Ponorogo itu. Dinsos memfasilitasi serta membantu komunikasi dengan keluarga jika ada warganya yang sulit dihubungi.

“Menurut keterangan dari pengungsi lain masih ada beberapa warga Ponorogo yang tinggal di pengungsian, namun apakah akan pulang atau tidak belum ada kepastian,”  ujarnya.

BACA JUGA: PWNU Jatim Tawarkan Pendidikan Gratis di Pesantren Bagi Pengungsi Wamena

Saat ini dinsos juga bekerjasama dengan dinkes untuk mengecek kondisi kesehatan dan psikologi para pengungsi pasca kerusuhan agar tidak terjadi trauma.

“Para pengungsi sehat semua dan tidak ada trauma, bahkan ada beberapa pengungsi yang berniat kembali ke Wamena jika kondisi sudah aman,” pungkasnya