Minggu, 25 May 2025 05:00 UTC
Kapal hias pengantar calon jemaah haji tengah bersandar di pelabuhan, Minggu, 25 Mei 2025. Foto:Zulafif.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Suasana wilayah perairan Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo nampak meriah, Minggu, 25 Mei 2025.
Puluhan kapal yang dihiasi ornamen warna-warni memadati perairan yang termasuk Selat Madura tersebut.
Kapal-kapal yang dinaiki sekitar 100-150 warga Gili Ketapang itu mengantar calon haji asal daerah tersebut menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.
Kegiatan itu merupakan tradisi keagamaan dan kebudayaan warga Gili Ketapang yang dikenal dengan “Ngater Kajien”.
Tradisi ini menjadi bentuk dukungan dan penghormatan warga Gili Ketapang terhadap para calon haji yang akan menunaikan rukun Islam kelima.
"Ini bukan sekadar pengantaran, tapi simbol harapan kami. Semoga tahun-tahun berikutnya, semakin banyak warga Gili yang bisa berangkat ke Tanah Suci," ujar Mohammad, salah satu warga yang turut serta dalam iring-iringan.
BACA: Ribuan Ubur-ubur di Laut Probolinggo Pengaruhi Hasil Tangkap Nelayan
Kebersamaan dan semangat religius tampak dari persiapan warga yang dilakukan sejak beberapa hari sebelumnya.
Kapal-kapal tradisional milik nelayan disulap menjadi wahana penuh hiasan, mulai dari bendera, kain warna-warni, hingga pengeras suara yang memutar salawat dan lagu-lagu religi.
Taufik Hidayat, seorang calon haji yang tahun ini berangkat bersama istri dan anaknya mengaku terharu dengan sambutan masyarakat.
"Segala persiapan, baik jasmani maupun rohani sudah kami lakukan. Ini momen yang sangat berharga. Kami sangat bersyukur," ungkapnya kepada media.
BACA: Pencarian Nelayan yang Hilang di Perairan Utara Probolinggo Terkendala Cuaca
Prosesi Ngater Kajien menjadi bukti bahwa tradisi lokal mampu berpadu harmonis dengan semangat spiritual. Warga percaya bahwa dengan turut mengantar calon haji, mereka juga ikut mendapat keberkahan.
"Kami percaya, dengan membantu dan mendoakan saudara-saudara kita, insyaallah doa kita untuk bisa naik haji juga dikabulkan Allah," tambah Mohammad.
Berdasarkan data dari Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, sebanyak 893 calon haji dari daerah tersebut tergabung dalam Kloter 83, 84, dan 85.
Mereka akan diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya melalui Bandara Juanda setelah mengikuti prosesi pelepasan resmi di kawasan Wisata Religi Miniatur Ka'bah, Kabupaten Probolinggo.
BACA: Menjelang Iduladha, Harga Sapi di Probolinggo Meningkat 10-40 Persen
Tradisi Ngater Kajien yang terus lestari ini menunjukkan kekayaan budaya pesisir yang sarat makna. Pelaksanaannya menjadi momen haru yang memperkuat solidaritas dan nilai-nilai keagamaan masyarakat Gili Ketapang.
Dengan lantunan doa dan harapan, seluruh warga melepas para tamu Allah menuju Tanah Suci, berharap mereka mendapat haji yang mabrur dan selamat kembali ke tanah air.