Minggu, 08 November 2020 06:20 UTC
GEDUNG BLK KOMUNITAS:Gedung BLKK pertama yang selesai dibangun tahun 2020, di Pondok Pesantren Darul Dakwah, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Sabtu, 7 November 2020. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Sebanyak 1.000 bantuan program pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas berbasis agama dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan akan rampung pengerjaannya tahun 2020.
Progres pembangunan program BLK komunitas itu disampaikan langsung Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat kunjungan kerja (Kunker) sekaligus meresmikan BLKK pertama di Pondok Pesantren Darul Dakwah, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
"Ini pertama kalinya selesai pembangunan BLK Komunitas tahun 2020 di Ponpes Darul Dakwah. Kami sangat mengapresiasi sehingga kita berterima kasih pada pengasuh pondok pesantren yang menyelesaikan lebih cepat dari target yang direncanakan," kata Ida Fauziyah kepada awak media, Sabtu, 7 November 2020.
Pondok Pesantren Darul Dakwah Mojokerto merupakan satu diantara lembaga yang menerima program pembangunan BLK Komunitas dari 1.000 lembaga yang ditetapkan sebagai penerima bantuan.
BACA JUGA: Memutus Mata Rantai Covid di Perusahaan, Kemnaker Kampanye GPS
Ida berharap, dengan adanya BLK komunitas di Ponpes Darul Dakwah di Desa Kedungmaling yang terkenal dengan "kampung percetakan" dapat dimanfaatkan oleh santri maupun masyarakat sekitarnya. "Dengan ini, dapat menciptakan putra dan putri yang memiliki kompetensi unggul, berdaya saing dan berkarakter kuat serta Islami," ia menegaskan.
Ia menyebut, Kemnaker juga memberikan bantuan peralatan sesuai kebutuhan kejurusan yang diajukan tiap BLK Komunikas untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang rencananya pelatihan akan dimulai pada awal 2021 nanti.
"Saya berharap, amanah yang diberikan pada Ponpes melalui BLK Komunitas ini dapat memberikan manfaat besar bagi santri dan masyarakat disekitar pondok pesantren. Seperti di sini kita berikan camera, handycam, dan proyektor untuk meningkatkan kompetensi yang diajukan," bebernya.
Mantan Anggota DPR RI ini, mengatakan jika target awal pembangunan program BLK komunitas berjumlah 2000 di tahun 2020. Hanya saja, akibat terkendala pandemi Covid-19 dilakukanlah Refocusing anggaran sehingga target pembangunan program BLK Komunitas tahun ini dipangkas menjadi 1000.
BACA JUGA: Adaptasi Covid-19, Kemenparekraf Rumuskan Protokol Kesehatan Berbasis CHSE
BLK Komunitas ini, lanjut dia, berbasis agama dan yang terbesar adalah pondok pesantren lantaran pihaknya ingin memberikan peningkatan kompetensi bagi para santri yang selama ini konsentrasi pengembangan ilmu hanya agama.
"Untuk itu agar tidak terjadi kesenjangan kompetensi maka dibangun BLK Komunitas yang merupakan layanan pelatihan vokasi dan mendekat pada komunitas. Jadi warga desa juga tidak perlu lagi datang ke BLK yang mayoritas berada di Provinsi atau Kabupaten sehingga akan mempermudah santri dan masyarakat untuk memperoleh pelatihan vokasi," bebernya.
Program pembangunan BLK Komunitas merupakan terobosan Presiden Joko Widodo yang sudah dimulai sejak tahun 2017 dan berlanjut hingga sekarang. Tujuan program ini merupakan upaya penyebaran lembaga pelatihan kerja agar dapat diakses oleh masyarakat secara luas.
BACA JUGA: Angka Pengangguran di Jatim Meningkat
Tercatat dari tahun 2017 sudah dibangun 1.113 BLK Komunitas, dan tahun ini dibangun 1000 lagi, dari total yang ada hampir 2000 di antaranya dibangun di lingkungan pesantren. Ini adalah wujud komitmen pemerintah dalam membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pesantren.
Sehingga melalui BLK Komunitas di pesantren dapat menghasilkan lulusan santri yang tidak hanya memiliki dasar agama kuat dan akhlakul karimah sebagai soft skill. Tapi juga kompeten dalam hard skill pekerjaan tertentu, sehingga menjadi tenaga kerja yang andal dan dapat berkontribusi di pasar kerja.
"Tantangan-tantangan pembangunan SDM yang akan kita hadapi bersama dimasa datang bukan hanya masalah kepandaian dan kompetensi. Tapi juga masalah karakter, integritas, kejujuran, yaitu Akhlakul Karimah," Ida memungkasi.