Logo

Zona Hijau Dibangun untuk Reduksi Bau TPA Benowo pada Stadion GBT

Reporter:,Editor:

Sabtu, 12 September 2020 13:00 UTC

Zona Hijau Dibangun untuk Reduksi Bau TPA Benowo pada Stadion GBT

ZONA HIJAU. Untuk mengurangi efek bau TPA Benowo pada Stadion GBT, green belt atau zona hijau akan dibangun. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya meninjau progres perbaikan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan akses pembangunan jalan baru menuju lokasi stadion yang akan dijadikan ajang Piala Dunia U-20 tersebut, Sabtu, 12 September 2020.

Kepala Bidang Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya Iman Krestian mengatakan sembari melakukan pemantauan, Risma juga memberikan saran agar menambah jendela di setiap ruangan stadion supaya lebih banyak sirkulasi udara.

“Jadi membuat jendela terbuka agar udaranya dari luar semakin terbuka. Saat ini masih proses, semua dalam pengerjaan,” kata Iman.

BACA JUGA: 6 Akses Jalan Menuju GBT untuk Sambut Piala Dunia U-20

Sedangkan pemasangan single seat penonton sudah mencapai 30 persen dan proses pemasangan masih terus berlanjut. Untuk pemasangan lift barang dan perbaikan atap juga tengah berlangsung.

“Untuk rumputnya sudah terkelupas semua. Sekarang proses materi tanam,” ia menjelaskan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin menjelaskan pihaknya tak hanya diberi arahan perbaikan Stadion GBT.

Namun juga diberikan instruksi perbaikan akses jalan baru dan pekerjaan green belt atau zona hijau di sekeliling Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Nantinya, green belt tersebut berfungsi untuk mereduksi efek negatif dari TPA.

BACA JUGA: Persiapan Piala Dunia U-20, Rumput Stadion GBT Mulai Dikupas

Menurutnya, untuk green belt tersebut, pihaknya diminta agar sebelah timur sampahnya dapat tertutupi dengan tanaman yang rindang dan berwarna-warni.

“Jadi caranya kita tutupi dengan membran warna hitam. Lalu sampahnya itu dinaikkan. Kemudian ditutup dengan tanah,” kata Anna seusai peninjauan.

Setelah itu, tumpukan tanah tersebut akan diberi media untuk menanam tanaman seperti rumput, pisang kipas, flamboyan, kencana, jaranan, hingga aneka tanaman unik lainnya.

“Kita juga beri tanaman di sepanjang akses jalan pintas dari GBT menuju TPA yang jalannya sudah dibangun Dinas PU Bina Marga dan Pematusan,” ia memungkasi.