Logo

Waspada Gelombang Tinggi di Selatan Jawa Timur

Reporter:

Senin, 04 February 2019 06:40 UTC

Waspada Gelombang Tinggi di Selatan Jawa Timur

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi beberapa wilayah di Indonesia tiga hari ke depan, termasuk selatan Jawa Timur.

“Gelombang tinggi antara 2,50 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga NTB,” kata Kasubbag Humas BMKG Taufan Maulana, Senin 4 Februari 2019.

Selain itu, juga diperkirakan terjadi di perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera, Perairan Yos Sudarso, dan Laut Ararufu.

Sedangkan beberapa wilayah di Indonesia yang berpeluang terjadi gelombang dengan ketinggian sedang, yaitu 1,25-2,50 meter, berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Barat Aceh hingga barat Lampung.

BACA JUGA: BMKG Informasikan Jawa Timur Masih Terjadi Cuaca Ekstrem

Gelombang dengan ketinggian sedang juga berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan, Perairan Selatan Pulau Sumba-Pulau Sawu, Perairan Kupang-Pulau Rote, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah.

Di wilayah timur, gelombang dengan ketinggian sedang berpeluang terjadi di Laut Timor selatan NTT, Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Perairan Utara Sulawesi, Perairan Bitung-Manado, Laut Maluku, Perairan Utara Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, Perairan Timur dan Barat Halmahera, Laut Banda bagian selatan, Perairan Kepulauan Sermata hHingga Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Laut Flores, Perairan Utara Papua Barat hingga Papua, dan Perairan Amamapere-Agats.

BACA JUGA: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Pasang Maksimum Air Laut

Taufan menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan pola angin di utara Indonesia umumnya dari arah utara-timur laut dengan kecepatan antara 4-20 knot, sedangkan di selatan wilayah Indonesia umumnya dari barat-utara dengan kecepatan antara 4-25 knot.

Sedangkan kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Cina selatan, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kei-Aru, Perairan Barat Yos Sudarso, Perairan Merauke, dan Laut Arafuru. Kondisi kecepatan angin mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut.

BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan, memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, yakni untuk perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

BACA JUGA: BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi Di Perairan Talaud

Selain itu, kapal feri dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, kapal ukuran besar seperti kargo atau pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.

Masyarakat terutama yang berada, beraktivitas, dan tinggal di pesisir wilayah yang berpotensi gelombang tinggi akibat pola angin, harus tetap berhati-hati dan waspada dengan kondisi tersebut. (ant)