
Reporter
Agus SalimKamis, 31 Oktober 2019 - 08:54
Editor
Dyah Ayu Pitaloka
ISTISQO. Jamaah Salat minta hujan di tengah Sungai Bengawan Solo yang mengering, berda di Desa Jrebeng, Kecamatan Dukun, Gresik, Kamis 31 Oktober 2019. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik - Wakil Ketua DPRD Gresik bersama masyarakat menggelar Salat Istisqa, meminta hujan, di tengah Sungai Bengawan Solo yang mengering, di Desa Jrebeng Kecamatan Dukun, Gresik, Kamis 31 Oktober 2019.
"Munajat masyarakat dan kami memohon kepada Allah SWT, menurunkan hujan yang membawa berkah. Tentunya berkah hujan bagi daerah-daerah yang masih mengalami kemarau," terang Wakil Ketua DPRD Gresik, Alif Asluchul Maslichan.
Beberapa hari belakangan diketahui Bengawan Solo yang hampir tidak pernah kering, bisa diseberangi dengan jalan kaki lantaran mengering. Belum lagi para petani yang merasa kekurangan air serta desa-desa yang minim air bersih.
BACA JUGA: Kekeringan, Puluhan Pelajar Mojokerto Salat Istisqa
Menurut Alif, pemerintah harus peka terhadap bencana yang terjadi di masyarakat, masalah kekeringan dan kesulitan air bersih ini harus dibahas serius, apa lagi air merupakan kebutuhan vital.
Sementara, Kepala Desa Jrebeng Suja'i mengatakan desanya saat ini mengalami kekeringan, bahkan air yang berada di Sungai Bengawan Solo mengering.
Dikatakannya, kekeringan tahun ini terasa panjang, sudah tiga bulan warga kesulitan air bersih. "Baru kali ini kami mengadakan salat minta hujan," kata Suja'i Kades Jrebeng.
BACA JUGA: Warga Blitar Gelar Salat Istisqa untuk Meminta Hujan
Dalam salat itu, Ketua Rois Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Dukun, KH.Thoyyib Masyhudi berkesempatan menjadi Imam sekaligus Khotib.
"Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan bermanfaat. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan," katanya memanjatkan doa.