Logo

Viral, Ibu Hamil dari Dusun Terpencil di Jember Harus Ditandu Saat Akan Melahirkan

Reporter:,Editor:

Selasa, 21 September 2021 11:00 UTC

Viral, Ibu Hamil dari Dusun Terpencil di Jember Harus Ditandu Saat Akan Melahirkan

Potongan layar ibu hamil dari dusun terpencil di Jember, yang harus ditandu untuk bersalin ke puskesmas

JATIMNET.COM, Jember – Warganet di Jember pada Selasa 21 September 2021, dikejutkan dengan beredarnya dua video yang berisi adegan ibu hamil (Bumil) sedang ditandu oleh sejumlah orang untuk dibawa ke puskesmas.

Dua ibu hamil dalam dua video yang berbeda itu, sama-sama akan melahirkan, dan berasal dari permukiman yang terpencil di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember.

Pj Kades Mulyorejo, Dedeh Sugianto saat dikonfirmasi, membenarkan 2 peristiwa tersebut terjadi di wilayahnya. Video pertama, merupakan peristiwa yang terjadi di Dusun Baban Tengah pada Selasa 21 September 2021. Ibu tersebut, yakni Rosida Sari, harus digotong karena rumahnya ada di kawasan lereng gunung yang sulit dijangkau oleh mobil maupun motor.

“Jadi jembatan yang selama ini menjadi penghubung, sedang direnovasi. Adapun jembatan alternatif, tidak bisa dilewati karena hujan. Sehingga mobil ambulan menunggu di bawah,” ujar Dedeh saat dikonfirmasi.

Baca Juga; 21 Bumil di Gresik Terkonfirmasi Positif Covif-19

Beruntung, nyawa Rosida Sari beserta bayi yang dikandungnya berhasil tertolong. Nasib berbeda menimpa ibu hamil yang ada di video yang berbeda. Menurut Dedeh, video kedua, terjadi pada Senin 20 September 2021.

Dedeh tidak mengetahui nama ibu hamil tersebut, namun domisilinya ada di salah satu permukiman terpencil di Dusun Baban Timur. “Di sana memang medannya cukup ekstrim. Jangankan roda empat, roda dua juga susah melewati daerah tersebut,” tutur Dedeh.

Sebenarnya, perangkat desa, kecamatan serta bidan desa sudah mewanti-wanti keluarga ibu hamil tersebut. Yakni agar beberapa hari sebelum hari perkiraan lahir (HPL), ibu hamil tersebut sudah berada di puskesmas. Hal ini untuk mengantisipasi kesulitan saat hari persalinan.

Namun saran tersebut ditolak oleh keluarga ibu hamil tersebut. “Ya namanya juga orang awam, khawatir kalau di puskesmas kana corona,” papar Dedeh.

Baca Juga: Fatayat NU Diminta Ikut Awasi dan Lapor Kondisi Bumil dan Balita di Surabaya

Naas, saat prose persalinan di rumah, terjadi masalah pada janin sang ibu hamil tersebut. “Ari-arinya tertinggal di dalam janin. Akhirnya melapor ke perangkat desa, untuk kemudian di bawa ke puskesmas,” tutur Dedeh.

Sayangnya, nyawa sang ibu tidak tertolong. “Kalau bayinya masih selamat. Ari-arinya memang cukup panjang, sekitar 2 meter,” pungkas Dedeh.