Jumat, 12 February 2021 10:40 UTC
IMLEK. Ketua Kelenteng Kim Him Kiong Gresik, Budi Prastio Tejo, mempersiapkan sesajian untuk ibadah perayaan Imlek, Jumat, 12 Februari 2021. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Perayaan Imlek di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) atau Kelenteng Kim Hin Kiong, Kabupaten Gresik, berbeda dari tahun sebelumnya. Imlek hanya digelar secara sederhana dan difokuskan ke ritual doa tolak balak.
Imlek tahun ini tanpa perayaan besar itu disebabkan karena masih dalam suasana pandemi Covid-19. Jemaah yang datang pun diimbau agar sembahyang secara bergiliran dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ketua Kelenteng Kim Him Kiong Gresik, Budi Prastio Tejo, mengatakan Imlek tahun ini difokuskan pada ritual-ritual minta doa, seperti ritual penutup tahun dan tanda terima kasih kepada Kaisar Langit.
"Kemudian dilanjut dengan doa penutup tahun, yakni doa tolak balak, dijauhkan dengan mara bahaya, termasuk pandemi Covid-19, bencana alam. Dari banjir hingga gunung meletus. Doa dimulai tadi malam pukul 23.00," katanya, Jumat, 12 Februari 2021.
BACA JUGA: Berharap Pandemi Berakhir, Umat Tri Dharma di Jember Beribadah di Rumah
Proses ritual hanya boleh diikuti pengurus inti. Sedangkan pengurus lain menunggu giliran dan diatur dengan pembatasan agar tempat ibadah tidak ramai dikunjungi untuk menghindari kerumunan.
"Kami sudah imbau kepada para jemaah di Gresik agar melakukan sembahyang pada hari ini (Jumat) secara bergiliran. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada perkumpulan orang dalam jumlah besar," tuturnya.
Budi juga menjelaskan sebelumnya segala persiapan Imlek sudah digelar mulai dari ritual menghadap Kaisar Langit, hingga bersih-bersih tempat ibadah dan mencuci patung dewa dan agenda puncaknya ritual tutup tahun yang akan digelar nanti malam.
BACA JUGA: Pengurus Kelenteng Madiun Berharap Pandemi Usai di Tahun Baru Imlek 2021
"Tahun Baru Imlek 2021 ini adalah tahun Kerbau Logam. Shio Kerbau terdiri dari lima elemen yaitu kayu, air, api, tanah, dan logam," katanya.
Sedang dilosofi kerbau sendiri menurutnya, merupakan binatang yang menjadi teman petani saat bekerja. Artinya, dalam tahun ini, kita diwajibkan bekerja keras agar terhindar dari Covid-19, termasuk mengembalikan perekonomian yang dihantam pandemi.
Sebelum pandemi Covid-19, pengurus Kelenteng Kim Him Kiong Gresik biasanya melakukan perayaan Imlek dengan pagelaran wayang kulit dan wayang Potehi khas Tionghoa yang berasal dari Tiongkok, namun hal itu tidak dilakukan untuk perayaan Imlek tahun ini.
