Sabtu, 20 February 2021 00:20 UTC
Ilustrasi. Foto: KKP
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, Mohammad Gunawan Saleh memastikan, pandemi Covid-19 tidak berpengaruh pada kinerja ekspor sektor perikanan. Udang menjadi komoditas penyumbang terbanyak.
Kinerja ekspor udang tahun 2020 sebanyak 5.228 ton, setara dengan USD 51.58 juta. Angka itu lebih banyak dibanding ekspor tahun 2019 yang hanya 3.644 ton.
Sedangkan untuk eskpor ikan tuna di Jawa Timur sebanyak 3.749 ton, atau USD 22,1 juta. Lebih tinggi dari tahun yang mencapai 19.368 ton. "Selama masa pandemi, ekspor udang meningkat. Karena India tidak bisa ekspor," ujar Gunawan, Jumat 19 Februari 2021.
Sejauh ini, kata dia, ekspor udang banyak dikirim ke negara-negara Eropa. "Jika biasanya petambak udang masih banyak persyaratan untuk ekspor, selama pandemi, justru eksportir jemput bola mencari udang hingga ke petambak," katanya.
Baca Juga: Ekspor Ikan dan Udang Jatim Menggairahkan
Ukuran yang biasanya diminta harus ukuran jumbo saja. Namun banyaknya permintaan semua ukuran tak jadi masalah. "Selama ada penerbangan kita langsung kirim. Jadi, udang menjadi primadona dan sangat menguntungkan hari-hari ini di pasar global," tegasnya.
Gunawan mendorong peningkatan produksi udang di Jatim, khususnya untuk jenis udang vaname. Saat ini jenis udang vaname tengah gencar dibudidayakan.
"Tidak terlalu mahal kalau mau budidaya. Hanya butuh air asin saja. Bahkan, sekarang banyak yang budidaya di terpal-terpal. Dan pasarnya sedang sangat bergairah. Hanya dengan waktu tiga bulan, udang sudah bisa dipanen. Hasil panen akan sangat baik jika airnya terjaga, probiotik rutin dan juga pakannya baik," bebernya.
Sampai 2024 nanti, Jatim sesuai dengan arahan pusat berupaya meningkatkan produksi hingga 250 persen untuk udang.