Kamis, 12 May 2022 06:20 UTC
CEK KANDANG. Petugas kepolisian saat mengecek kondisi sapi yang terindikasi wabah PMK di Desa Pohsangit Ngisor, Kec. Wonomerto, Kab. Probolinggo, Kamis, 12 Mei 2022. Foto: Humas Polresta Probolinggo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sebanyak tujuh ekor sapi milik warga Desa Pohsangit Ngisor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, terindikasi terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD).
Itu diketahui saat petugas Polres Probolinggo Kota mendatangi tempat peternakan milik Samsul Arifin tersebut, Rabu, 11 Mei 2022. Sebelumnya, Samsul terlebih dulu melaporkan ke petugas adanya gejala tak wajar pada ternak sapinya.
Dalam laporannya, Samsul menyebut ternak sapi miliknya mengalami demam, tidak mau makan, mengeluarkan air liur berlebihan, dan terdapat luka pada kaki-kakinya. Sewaktu ternak sapi diperiksa melalui swab oleh petugas Dinas Peternakan Jawa Timur, dari total delapan ekor sapi yang ada, tiujuh di antaranya positif mengalami PMK.
BACA JUGA: PMK Mewabah, Presiden Instruksikan Lockdown Hewan Ternak
Meski demikian, dokter hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemkab Probolinggo Dandy Narindra Prabowo mengatakan sapi-sapi tersebut diobati termasuk dengan cara tradisional.
" Alhamdulillah, kondisi sapinya membaik. Namun tetap akan dilakukan pengawasan oleh kami sampai benar-benar sembuh," ujarnya.
Dandy mengimbau masyarakat tidak perlu takut maupun panik. Sampai kini, di Probolinggo belum ada temuan kematian hewan ternak akibat PMK. Selain itu, virus tersebut tidak menular kepada manusia.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani melalui Kasat Reskrim AKP Jamal menyampaikan pihaknya bakal terus berkoordinasi dengan Dinas Peternakan. Salah satunya melakukan monitoring terkait distribusi daging di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota.
BACA JUGA: Tinjau Wabah PMK di Mojokerto, Khofifah Minta Isolasi Hewan Ternak
Monitoring yang dilakukan termasuk memantau kebersihan kandang, feses, maupun alat pengangkutan hewan ternak.
“Kami bakal terus mensosialisasikan secara masif kepada masyarakat terkait penyebaran virus PMK ini. Masyarakat kami harapkan tenang, tidak perlu panik. Kami sampai kini terus melakukan monitoring secara maksimal agar penyebaran maupun penularan PMK ini bisa seminimal mungkin," katanya, Kamis, 12 Mei 2022.
Jamal mengimbau masyarakat apabila mendapati hewan ternak yang diduga terjangkit PMK untuk segera melaporkannya agar dilakukan upaya penanganan secara cepat dan tepat.