Rabu, 01 October 2025 09:00 UTC
Tim SAR berupaya mengevakuasi santri yang tertimbun reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny, Rabu, 1 Oktober 2025. Foto: Basarnas Surabaya
JATIMNET.COM, Sidoarjo – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi dua orang santri yang terjebak dalam reruntuhan gedung berlantai 3 di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa/Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Rabu sore, 1 Oktober 2025, sekitar pukul 15.10 WIB.
Saat ditemukan, satu santri dalam kondisi meninggal dunia dan satu lainnya masih hidup setelah dua hari bertahan di bawah reruntuhan bangunan.
BACA: Rencana Evakuasi Puing di Ponpes Al Khoziny, Pakar ITS Ingatkan Dampak ke Bangunan Sekitar
Hal ini terlihat setelah adanya dua mobil ambulans langsung menuju ke area sekitar bangunan untuk mengevakuasi dua korban tersebut.
Proses evakuasi tersebut bersamaan dengan kunjungan Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syafii menjelaskan dua korban tersebut dievakuasi dari sektor A1 atau bagian depan bangunan musala yang ambruk.
BACA: Berpacu Waktu, Tim SAR Suplai Minum dan Oksigen pada Santri Al Khoziny yang Terjebak
"Berkat doa dari seluruh masyarakat Indonesia hari ini sesuai yang saya sampaikan ada 15 titik yang bisa kita deteksi dan alhamdulillah dua korban telah terevakuasi. Jadi, hari ini yang kita temukan ada di sektor A1," katanya.
Saat proses evakuasi, satu korban dinyatakan meninggal dunia dan satu korban selamat, namun segera membutuhkan penanganan medis.
BACA: Gedung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Baru Dicor, Ini Penjelasan Pengasuh
"Satu kondisi sudah meninggal dunia dan satu alhamdulillah mudah-mudahan pada saat tadi kita serah terimakan dengan tim medis. Mudah-mudahan yang bersangkutan cepat pulih dan sembuh sehat kembali. Karena, seperti yang kita sampaikan bahwa satu nyawa sebenarnya merupakan aset bangsa yang tidak bisa dinilai," tuturnya.
Syafii mengungkapkan dengan dievakuasinya dua santri ini, data sementara korban yang berhasil dievakuasi Tim SAR berjumlah 13 orang dan empat di antaranya meninggal dunia.
BACA: Menteri Agama: Konstruksi Bangunan termasuk Pesantren Harus Mengacu Standar Keselamatan
Namun, Syafii menyebut masih ada simpang siur jumlah korban dalam peristiwa ini dan pihaknya masih fokus melakukan upaya penyelamatan korban.
"Iya (empat korban) sementara yang sudah kita evakuasi dalam kondisi meninggal. Iya (total 13) nanti mungkin untuk detailnya yang kita sampaikan tadi bahwa ada kesimpangsiuran terkait jumlah, mungkin nanti secara perlahan, tadi fokus kita hanya di operasi untuk rescue," ujarnya.