Minggu, 06 April 2025 00:00 UTC
Keluarga korban saat berada di rumah duka di Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu sore, 5 April 2025. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto - Kematian tiga korban tanah longsor di Pacet, Kabupaten Mojokerto membawa duka mendalam bagi pihak keluarga. Apalagi, sebelum dikabarkan meninggal dunia, ketiganya sempat memberikan isyarat.
"Waktu malam takbiran, dia datang dan bilang pengen beli tanah sepetak buat bertiga," kata Siti Khadijah, bibi korban saat ditemui di rumah duka di Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu sore, 5 April 2025.
Di rumah duka tersebut, tiga jenazah korban tanah longsor sempat disemayamkan. Mereka adalah pasangan suami istri (pasutri), yakni Ahmad Fiki Muzaki (28) beserta Fitria Handayani (27), dan seorang anak mereka yang masih berusia tiga tahun.
BACA: Takziah, Khofifah Peluk Erat Keluarga Korban Longsor Pacet
Menurut Siti, keinginan korban memiliki sepetak tanah untuk bertiga diungkapkan pada Minggu malam, 30 Maret 2025.
Selang beberapa kemudian, nahas dialami keluarga kecil ini, Kamis, 3 April 2025. Ketiganya dinyatakan meninggal akibat tertimpa material longsor yang menimbun mobil pikap berwarna putih yang ditumpangi ketiga korban.
Bencana itu terjadi di jalur alternatif Pacet-Cangar, Kota Batu pada hari keempat Lebaran. Siti tak menyangka, jika kalimat yang menyatakan keinginan korban membeli sepetak tanah untuk bertiga menjadi perbincangan.
Pernyataan itu dianggap sebagai firasat yang disampaikan korban kepada keluarganya. "Ternyata setelah hari ketiga ada kejadian tragedi longsor itu," katanya.
Oleh karena itu, keluarga korban memakamkan ketiganya dalam satu liang lahat di tempat pemakaman umum Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Jumat, siang 4 April 2025
"Jadi kami sekeluarga amanah, tiga jenazah dimakamkan dalam satu liang lahat sesuai permintaan," tandasnya.
BACA: Tiga Korban Longsor Pacet Mojokerto Dimakamkan dalam Satu Liang Lahat
Sementara, ibu kandung Fitria, Nurul Fatimah mengungkapkan bahwa anaknya sempat berpamitan untuk bersilaturahmi ke daerah Blitar dan Trenggalek dengan melewati jalur ekstrem Cangar.
"Sebelumnya sempat saya kasih solusi lewat jalur Jombang, tapi dia pengen yang lebih cepat," ucapnya lirih.
Seperti diketahui, satu keluarga yang terdiri ayah ibu dan anak dikabarkan meninggal dunia tertimpa material tanah longsor saat melewati jalur alternatif Mojokerto-Batu di Kecamatan Pacet dengan menumpangi kendaraan pikap.
Selain itu, tanah longsor tersebut juga merenggut tujuh nyawa korban yang lain. Mereka merupakan sopir dan penumpang mobil Innova Reborn.