Logo

Tiga BUMN Siap Gerojok Dana Kembangkan Wisata Pulau Merah

Reporter:,Editor:

Senin, 18 February 2019 11:35 UTC

Tiga BUMN Siap Gerojok Dana Kembangkan Wisata Pulau Merah

Ilustrasi Pulau Merah. Foto: Wikimedia

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan telah mendapatkan dukungan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun kawasan wisata Pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Bupati Anas, kehadiran ketiga BUMN tidak hanya menata kawasan wisata, tapi juga disertai tanggung jawab sosial perusahaan yang manfaatnya bisa dinikmati masyarakat.

"Nanti akan tertata dengan baik, dan mau tidak mau PKL harus membentuk budaya baru, bersih, seperti food court dan lain-lain," kata Anas, Senin 18 Februari 2019.

Ia menyebutkan, Perum Perhutani akan menyediakan 4,6 hektare lahan, sedangkan PT Patra Jasa berinvestasi Rp 4,3 sampai 4,5 miliyar dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Wika Gedung) menyiapkan investasi Rp 8,6 sampai 9 miliar.

BACA JUGA: BUMN Gandeng Warga Lokal Kembangkan Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Anas juga mengatakan mereka akan mengucurkan CSR senilai Rp 4 sampai 5 miliar untuk membangun tempat berjualan bagi 120 pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini sudah berjualan. Artinya kucuran dana maksimal Rp 18,5 miliar sudah disepakati.

Selain itu, kata Anas, ketiga BUMN telah menyepakati desain bangunan yang mengadopsi kearifan lokal, menggunakan bahan kayu dan non permanen. Desain kawasan masih dibahas lebih lanjut untuk menyesuaikan kondisi lahan Perhutani dengan berbagai peraturan yang menyertainya, sebelum mulai pembangunan Maret 2019.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Pehutani Denaldy M Mauna mengatakan tidak ada alih fungsi lahan dari status hutan lindung dalam langkah pengembangan destinasi wisata Pulau Merah.

BACA JUGA: Menteri BUMN Resmikan Pabrik Cokelat di Banyuwangi

Dia mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selaku pengawas memperbolehkan pemanfaatan lahan untuk kawasan wisata dengan berbagai persyaratan, misalnya tidak ada konstruksi yang permanen dan bahan bangunan dari kayu semua.

"Kami sudah melakukan MoU (nota kesepakatan), mereka investasi, mereka bantu kami, mereka punya dana pengembangan fasilitas jalan, pedestrian, main hall (aula utama) segala macem," kata Denaldy setelah rapat pembahasan desain kawasan di Banyuwangi, Kamis 14 Februari 2019.

Selain itu, lanjut Denaldy, Wika Gedung akan membangun 18 cottage dengan desain knock down (mudah bongkar pasang), sedangkan Patra Jasa kebagian membangun dan mengoperasikan beach bar, restoran dan kolam renang.

"Jadi ini adalah pengembangan dari kafe yang sudah kami miliki di Jakarta, yang ternyata mendapatkan animo yang cukup baik untuk pengembangan tersebut," kata Direktur Utama Patra Jasa Hari Wibowo.