Minggu, 15 June 2025 03:00 UTC
Tangkapan layar video pengendara yang tertidur. Foto: Dokumentasi Sali for Jatimnet.
JATIMNET.COM , Mojokerto – Sebuah video berdurasi 55 detik yang memperlihatkan seorang pengendara sepeda motor dalam posisi tertidur viral di dunia maya.
Aksi berbahaya itu terekam di Jalan Raya By Pass Mojokerto arah Surabaya yang masuk wilayah Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Sejak Jumat, 13 Juni 2025, video tersebut menghebohkan para netizen.
Dalam video yang diunggah akun TikTok @Saly\_Ozy.1987 itu, tampak sang pengendara mtor melaju dengan kondisi tubuh yang oleng. Kedua kakinya menjuntai ke bawah yang memperlihatkan tanda-tanda kehilangan kendali.
BACA: Ulama Madura dan Istrinya Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Paspro
Video tersebut langsung mencuri perhatian warganet, ditonton lebih dari 2 juta kali, mendapatkan 36 ribu tanda suka, 898 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 1.130 kali.
Beberapa komentar netizen turut membanjiri unggahan tersebut. Banyak respon tersebut menunjukkan keprihatinan sekaligus pengalaman pribadi yang serupa:
@Rissaa: "aku pernah microsleep pas nyetir motor sendirian, tiba-tiba buka mata udah di RS aja."
@mawar merah: "respect sama bapak-bapak yang naik motor langsung nolongin... sehat selalu ya pak.."
@syahrena🪐: "pernah ngalamin microsleep sampe kecelakaan parah dan alhamdulillah masih diberi hidup sama ALLAH😭"
BACA: Menyeberang di By Pass Mojokerto, Pengendara Motor Ditabrak Bus Sugeng Rahayu
Video itu ternyata direkam oleh Sali, seorang kernet truk yang berada tepat di belakang pengendara saat kejadian berlangsung.
Saat dikonfirmasi, Sali menceritakan kronologi dari sudut pandangnya. "Terlihat dari jarak jauh kakinya sudah di bawah dan sudah agak oleng," ungkap Sali melalui pesan WhatsApp, Minggu, 15 Juni 2025
Menurutnya, kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan. Ia pun memilih untuk tetap berada di belakang pengendara sambil terus merekam dan mengawal dari kejauhan.
"Saya kawal dari belakang sampai ada pengendara motor sama Pak Polisi yang menolong," lanjutnya.
Meski ingin membantu secara langsung, Sali mengaku tidak berani mengambil tindakan gegabah demi menghindari potensi kecelakaan lebih lanjut.
"Hanya bisa mengawal dari belakang, takut kalau ada pengendara lain dari belakang, berbahaya," pungkasnya.