Logo

Tersengat Listrik, Jenazah Nahkoda KM Pulau Kijang Dibawa ke Probolinggo

Reporter:,Editor:

Selasa, 02 November 2021 13:40 UTC

Tersengat Listrik, Jenazah Nahkoda KM Pulau Kijang Dibawa ke Probolinggo

TERSENGAT LISTRIK. Jenazah nahkoda KM Pulai Kijang yang meninggal diduga tersengat listrik di kapal dievakuasi ke Pelabuhan Perikanan Mayangan dan dibawa ke RSUD dr Mohammad Saleh, Kota Probolinggo, Selasa, 2 November 2021. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Nasib malang dialami nahkoda Kapal Motor (KM) Pulau Kijang asal Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Ia tewas setelah tersengat aliran listrik kapal yang ditumpanginya.

Lantaran saat kejadian posisi kapal sedang berada di tengah lautan, maka proses evakuasi korban memakan waktu hingga 23 hari perjalanan laut. Jasad korban tiba di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa siang, 2 November 2021. 

Korban adalah Hendrik, 64 tahun. Warga Tanjung Balai tersebut sebelumnya bersama anak buah kapal melakukan pelayaran guna mencari ikan. Hanya saja, sesampainya di perairan laut Arafuru, korban kemudian memperbaiki charger aki di kapal. 

BACA JUGA: Diduga Lambung KMP Yunicee Bocor, Nahkoda Nekat Berangkat

Diduga saat itulah, korban tersengat aliran listrik dan meninggal. Korban meninggal tak lekas diketahui karena para ABK mengira korban tengah tidur untuk istirahat. 

Saudara korban, Oki, menyebutkan korban memperbaiki charger aki kapal sekitar pukul 09.00 WIT. Setelahnya korban terlihat tertidur hingga pada malam harinya, diketahui sudah tak bernyawa. 

"Para ABK baru tahunya korban meninggal ketika sudah malam hari," ujar Oki.

Hal yang sama dikatakan Udin, rekan korban. Menurutnya, setelah mengetahui Hendrik meninggal dunia, salah satu ABK kapal kemudian menghubungi perusahaan pemilik kapal.

"Setelah dihubungi, jasad korban kemudian dibawa ke Probolinggo," katanya. 

BACA JUGA: Nahkoda dan ABK di Tanjung Tembaga Probolinggo Divaksin Cegah Covid-19

Sementara itu, setibanya di Probolinggo sebelum kapal masuk ke dermaga, petugas gabungan melakukan pengecekan kesehatan kepada seluruh ABK. 

Kemudian kapal diizinkan untuk sandar dan jenazah yang berada di tempat lemari pendingin kapal kemudian dibawa ke kamar mayat RSUD dr. Mohamad Saleh, Probolinggo, guna dilakukan pemeriksaan. 

Petugas kemudian melakukan visum kepada jasad korban guna keperluan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya korban.