Sabtu, 08 February 2020 04:30 UTC
KHITAN MASSAL: Sebanyak 102 anak ikut bakti sosial dalam khitan massal di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Kabupaten Sidoarjo dalam rangka ulang tahun ke-57. Foto: Bruriy.
JATIMNET.COM, Sidoarjo - Suara tangisan anak-anak terdengar kencang di Rumah Sakit Siti Hajar, Kabupaten Sidoarjo. Terutama di ruang Darun Nai'im lantai 3, sekitar 102 anak kurang mampu di tiap Kecamatan, Kabupaten Sidoarjo ikut khitan massal.
Kepala Humas RS Siti Hajar Sidoarjo dr Silvy Rahmah Yanthy menjelaskan, kegiatan bakti sosial yang digelar itu dilakukan rutin tiap tahun. Kali ini dalam rangka Hari Ulang Tahun RSI Siti Hajar Sidoarjo ke-57, diikuti anak kurang mampu di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
"Kegiatan baksos khitan massal dengan 102 anak ini dilakukan rutin tiap tahun. Kebetulan ini merupakan satu rangkaian dari acara Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo ke-57," katanya, kepada jatimnet.com, Sabtu 8 Februari 2020.
Ada hal menarik baksos yang digelar RS Siti Hajar Sidoarjo ini, yakni tidak hanya anak kecil saja yang di khitan. Tapi orang dewasa pun juga ada yang baru di khitan, dan usianya diperkirakan 30 tahun, ia warga Sidoarjo.
BADUT: Kak Ucon badut dari Ponorogo dihadirkan untuk mencairkan suasana menghibur anak-anak yang akan di khitan dalam rangka HUT RSI Siti Hajar Sidoarjo ke-57. Foto: Bruriy
Kegiatan khitan massal itu sendiri melibatkan empat petugas medis yang sudah berpengalaman. "Yang terkecil itu berusia satu setengah bulan, dan tertua berusia tiga puluh tahun yang merupakan seorang mualaf," ujar dr Silvy.
Bayi di khitan berusia satu setengah bulan itu adalah Achmad Intan Arif, anak dari pasangan suami - istri, Rit'an Arif, 34 tahun, dengan Hamdinatus Sholihat, 28 tahun, warga Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.
Hamdinatus Sholihat mengungkapkan, anaknya sengaja di khitan sejak dini karena ingin melancarkan saluran kemi dan tidak menimbulkan penyakit. "Ini anak pertama, saya lakukan ini (khitan) agar terhindar dari penyakit saluran kemi," katanya.
Untuk mencairkan suasana, seorang badut dihadirkan menghibur anak-anak yang akan di khitan. Seperti dikatakan Kak Ucon, badut asli Ponorogo, saat di hadapan anak-anak ia menyampaikan kalau di sunat (khitan) itu tidak perlu takut. "Ayo sunat itu mengasyikan, tidak perlu takut," ucap badut yang mempunyai nama asli Moh. Yusron.
