Logo

Terdapat Tiga Luka Robek di Tubuh Hiu Paus

Reporter:,Editor:

Senin, 16 September 2019 09:16 UTC

Terdapat Tiga Luka Robek di Tubuh Hiu Paus

HIU TERLUKA. Lokasi terjebaknya hiu paus di saluran air PT PJB Paiton, Kabupaten Probolinggo. Foto: IST.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Kasi Program dan Evaluasi Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Kementrian Kelautan Perikanan, Permana Yudiarso menyebut ada tiga titik luka robek hiu paus yang terjebak di saluran air (inlet) 3 PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Hal itu diketahui saat Tim BPSPL melakukan pengamatan pada Kamis 12 September 2019 lalu. Tiga luka robek terdapat di bagian depan mata kiri hiu, sirip dada bagian kiri dan ekor belakang bagian kiri.

“Hasil pengamatan kami ada luka robek di sejumlah titik menyerupai luka sayatan akibat senjata tajam,” kata Permana, Senin 16 September 2019.

Oleh karenanya, tim akan terus berupaya mengeluarkan hiu dari saluran air. Menurutnya, jika tidak segera dikeluarkan berdampak pada stamina spesies rhincodon typus akan lemah.

BACA JUGA: Hiu Paus Berukuran 4,5 Meter Terjebak di Saluran Air PLTU Paiton

Permana menjelaskan, masuknya hiu paus ke areal PLTU Paiton, disinyalir saat ini memasuki musim migrasi. Hiu masuk saluran air PLTU karena ketersediaan makanan berupa plankton-plankton di areal pembangkit listrik setempat cukup baik.

“Kemungkinan hiu mengejar mangsanya. Sebab ketersediaan makanan di areal saluran air PLTU cukup banyak,” Permana menjelaskan.

Masuknya hiu paus ke areal PLTU Paiton sudah kedua kalinya. Pertama terjadi pada tahun 2015, dan kedua pada Kamis 12 September 2019. Pasca peristiwa pertama, PLTU Paiton telah memasang jaring pengaman agar hiu tak masuk saluran air.

Namun demikian, saat dilakukan pengamatan oleh tim BPSPL, ukuran jaring tak sampai menyentuh dasar saluran air. Sebab jaring hanya menyampai kedalaman 12 meter dari 15 meter kedalaman laut di sekitar PLTU Paiton.

BACA JUGA: Ngabuburit Asyik di Tepi Pantai Bohai Probolinggo

“Kami sudah minta pihak PJB PLTU Paiton agar mengevaluasi ukuran dan model jaring yang dipasang,” pungkas Permana.

Terpisah Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi bersama pihak terkait terus berupaya melakukan pemindahan hiu paus yang terjebak di saluran air PLTU Paiton.

Disinggung lamanya penanganan ikan tersebut, Dedy menyebut PLTU Paiton merupakan areal pembangkit listrik nasional dan butuh kehati-hatian menanganinya. Begitu juga dengan pemindahannya dibutuhkan tenaga ahli untuk mengevakuasi hewan laut dilindungi itu.

“Kehati-hatian itu perlu. Karena semua ingin secepatnya tuntas dan selesai. Mohon bersabar sampai dua hari ini hasilnya seperti apa,” Deddy menjelaskan.