Sabtu, 30 January 2021 10:00 UTC
VAKSIN COVID. Petugas vaksinator di Kabupaten Mojokerto menunjukkan vaksin Covid-19 produk Sinovac. Foto : Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Kabupaten Mojokerto kembali menerima tambahan vaksin Covid-19 tahap pertama sebanyak 4.360 ampul. Tambahan kuota ini untuk vaksinasi tahap awal bagi tenaga kesehatan (nakes) yang belum kebagian.
Ribuan vaksin produk Sinovac asal Cina ini tiba di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto dengan pengawalan ketat polisi dan TNI, Jumat, 29 Januari 2021.
Selanjutnya vaksin didistribusikan ke 41 fasilitas kesehatan (faskes) yang ditunjuk untuk melanjutkan vaksinasi tahap awal, Sabtu, 31 Januari 2021.
Kepala Dinkes Kabupaten Mojokerto Sujatmiko mengatakan alokasi vaksin ini merupakan vaksin tambahan pada vaksinasi tahap awal.
BACA JUGA: Pemkab Mojokerto Dahulukan Tenaga Kesehatan Divaksin Covid-19
Sebab, kuota pertama yang dikirim Dinkes Pemprov Jatim pada Senin, 25 Januari 2021, hanya sekitar 3.120 vaksin. Angka ini memang jauh dari jumlah nakes yang menjadi sasaran awal vaksinasi yang dilakukan Pemkab Mojokerto.
"Dengan tambahan ini, total vaksin tahap awal yang sudah kami terima sebanyak 7.480 vial. Jumlah ini juga berpotensi bertambah sesuai kebutuhan nakes di Kabupaten Mojokerto," katanya.
Jatmiko menyebut pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah keseluruhan nakes di Kabupaten Mojokerto. Jika sesuai Sistem Informasi SDM Kesehatan (SISDMK) yang terkoneksi dengan Kemenkes RI, saat ini ada 4.080 nakes di Kabupaten Mojokerto yang terdaftar.
Sebaliknya, untuk nakes yang sudah terverifikasi sesuai e-Tiket vaksin sebanyak 3.437 orang. Angka ini tentu bakal terus bertambah. Hingga kini diketahui masih banyak faskes yang belum mendaftarkan atau melaporkan keseluruhan nakesnya ke Dinkes.
BACA JUGA: Pimpinan Ada yang Pernah Covid-19, Vaksinasi di Jajaran Forkopimda Kabupaten Mojokerto Diwakilkan
"Jadi, vaksin yang baru datang ini akan dialokasikan untuk nakes yang kemarin belum kebagian, termasuk jika ada faskes melaporkan nakesnya yang belum terdaftar ke Dinkes. Karena tidak semua nakes sudah terdaftar di SISDMK," ujarnya.
Namun, dia meyakini dengan pencanagan vaksin yang dilakukan pemerintah pada tahap awal ini, para nakes yang belum terdaftar akan segera mungkin melaporkannya ke Dinkes untuk dimaksukkan SISDMK agar mendapat kuota vaksin.
Apalagi sesuai aturan, ditekankan jika sasaran utama tahap pertama diprioritaskan tenaga kesehatan dan tenaga pendukung di fasilitas kesehatan, meliputi, dokter, bidan, perawat, hingga petugas kebersihan.
Untuk itu, pihaknya juga akan melakukan penyisiran ke semua faskes yang ada di wilayah kerjanya. "Sambil berjalan, pendataan akan terus kami lakukan sebagai antisipasi. Untuk menghindari nakes yang belum terjaring di tempat vaksinasi yang ditunjuk," katanya.
