Senin, 09 December 2019 04:01 UTC
Salah satu rumah sembahyang Umat Hindu Tengger yang diduga dirusak orang tak dikenal. Foto: Zul Kiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo - Bangunan tempat ibadah dan menaruh sajian bagi Umat Hindu Tengger di Lereng Gunung Bromo yang mengalami kerusakan berjumlah tiga buah, (sebelumnya dikabarkan 2 buah).
Sebanyak tiga bangunan persembahyangan rusak berada di tiga titik dalam satu areal Gua Widodaren. Sebanyak 1 bangunan persembahyangan besar (Padmasana) terletak di lereng Gua Widodaren.
Sementara dua bangunan persembahyangan kecil (Padmasari) masing-masing terletak di Gua Lanang dan Gua Wedok dimana keduanya berada di dalam Gua Widodaren.
Ketiga bangunan tersebut sama-sama mengalami kerusakan di bagian ujung. Material bangunan pecah, berserakan seperti dihantam sebuah benda keras atau palu.
BACA JUGA: Bangunan Persembahyangan Umat Hindu Tengger di Bromo Alami Kerusakan
Koordinator Pinandita Sanggrahan Nusantara, Mangku Sutikno, mengatakan sudah mengantisipasi kerusakan agar tak terulang lagi. Menurut dia, antisipasi dilakukan menyeluruh bagi Umat Hindu Tengger yang tersebar di empat kabupaten mulai Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang.
Menurut Sutikno, lembaganya juga akan rutin melakukan pengawasan tempat persembahyangan tersebut. Kerusakan tempat persembahyangan Umat Hindu Tengger disinyalir disengaja lantaran material bangunan hancur.
"Jika dilihat, sepertinya memang ada yang merusaknya, karena batu-batanya hancur. Saya harap tidak ada lagi, yang seperti ini," katanya, Minggu 8 Desember 2019.
Sementara Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto, mengatakan ketiga bangunan persembahyangan Umat Hindu Tengger tersebut segera dilakukan perbaikan.
Dana perbaikan akan menggunakan dana iuran Umat Hindu Tengger yang ada di sekitar Gunung Bromo. "Tentunya akan segera dilakukan perbaikan, agar aktivitas keagamaan umat kembali normal," kata Bambang.
Sebagai informasi, bangunan persembahyangan yang rusak masuk wilayah Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Proses penyelidikan sendiri kini dalam ranah penanganan kepolisian setempat.
Sebelumnya, tempat persembahyangan (Padmasana dan Padmasari) di areal Gua Widodaren diketemukan rusak setelah salah seorang umat hendak beribadah sekitar pukul 01.00 WIB Sabtu siang 7 Desember 2019.