
Reporter
Faizin AdiSenin, 4 Juli 2022 - 09:00
Editor
Ishomuddin
PAGAR NUSA. Perwakilan PAC Pagar Nusa di Jember menyampaikan aspirasi penolakan hasil Konfercab Pagar Nusa ke Wakil Ketua PCNU Jember Akhmad Taufiq, Senin, 4 Juli 2022. Foto: PCNU Jember
JATIMNET.COM, Jember – Puluhan anggota perguruan silat Pagar Nusa mendatangi kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Jember, Senin, 4 Juli 2022. Para pesilat yang mengaku berasal dari 8 Pengurus Anak Cabang (PAC) Pagar Nusa itu hendak menyampaikan penolakan hasil Konfercab Pagar Nusa yang digelar di Pondok Pesantren Asshidiq Putra (Astra), Minggu, 3 Juli 2022.
“Kami menilai ada banyak kejanggalan dan pelanggaran prosedur dari Konfercab tersebut, di antaranya ada banyak PAC yang tidak diundang,” ujar Ahmad Ulinnuha perwakilan 8 PAC Pagar Nusa yang mengaku berasal dari PAC Pagar Nusa Kecamatan Ajung.
Pangkal masalah di internal perguruan silat di bawah ormas Nahdlatul Ulama (NU) itu bermula dari pelaksanaan Konfercab Pagar Nusa Jember yang digelar 20 Februari 2022. Dalam konferensi yang digelar di aula PCNU Jember itu terdapat dua kandidat, yakni petahana Fathurrosi dan penantangnya, Gus Rohim. Dalam voting, kedua kubu mendapatkan suara yang sama alias draw.
BACA JUGA: Cegah Konflik Merembet, PSHT dan Pagar Nusa Jember Bikin Deklarasi Damai
Akibat kebuntuan hasil voting tersebut, kepengurusan Pagar Nusa Jember kemudian diambil alih Pengurus Pusat (PP) Pagar Nusa dan Pengurus Wilayah (PW) Pagar Nusa Jatim. Sebab, sebagai salah satu badan otonom (banom), garis komando Pagar Nusa mengikuti hirarki ke atas, bukan kepada PCNU.
PW Pagar Nusa Jatim kemudian membentuk kepengurusan sementara sebagai pengambil alih (caretaker) Pagar Nusa Jember. Berikutnya pada Minggu, 3 Juli 2022, digelar kembali Konfercab Pagar Nusa Jember di Pondok Pesantren Asshiddiq Putra (Astra) yang diasuh Gus Firjaun. Hasilnya, Gus Firjaun yang juga Wakil Bupati (Wabup) Jember dipilih menjadi Ketua Pagar Nusa Jember.
“Konfercab di Ponpes Astra hanya melibatkan sebagian PAC saja. Karena itu, kami ingin menyampaikan aspirasi penolakan kami kepada PP Pagar Nusa dan juga PW Pagar Nusa Jatim melalui PCNU Jember,” tutur Ulinnuha.
Aspirasi penolakan sejumlah PAC Pagar Nusa itu kemudian diterima Wakil Ketua PCNU Jember Akhmad Taufiq. “Ya, kami sifatnya hanya menerima aspirasi saja. Karena Pagar Nusa ini adalah banom, jadi kami menghormati mekanisme mereka,” tutur Taufiq.
BACA JUGA: 2.000 Pesilat Pagar Nusa Mojokerto Dilantik, Diimbau Jaga Ulama dan Bangsa
Diakui Taufiq, saat konfercab kedua yang digelar di Pondok Astra, pihak PCNU Jember juga mendapat undangan dari panitia. Namun, PCNU Jember melihat ada sejumlah kejanggalan terkait tertib organisasi.
“Seperti misalnya tidak ada SK Caretaker kepengurusan. Kami memang menghargai itu hak otonom Pagar Nusa. Cuma ada beberapa hal administratif yang belum dipenuhi. Semestinya itu dituntaskan lebih dulu,” ujar Taufiq.
Karena melihat ada beberapa pelanggaran prosedur, PCNU Jember akhirnya memutuskan tidak hadir dalam konfercab di pesantren Astra. Terkait aspirasi penolakan dari sejumlah PAC Pagar Nusa, PCNU Jember menghormatinya. Sebagai informasi, selain sebagai Wakil Bupati dan pengasuh Ponpes Astra, Gus Firjaun juga Mustasyar (penasehat) di struktur PCNU Jember.
“Pada dasarnya kami tidak mempermasalahkan siapapun yang dipilih dalam konfercab Pagar Nusa. Karena siapapun bisa dipilih, meski bukan pendekar. Yang kami perhatikan hanya mekanisme organisasi yang harus dituntaskan,” kata pria yang juga dosen Universitas Jember (Unej) ini.