Minggu, 30 January 2022 09:40 UTC
ATRAKSI PESILAT. Dua pesilat Pagar Nusa Mojokerto menampilkan atraksi duel sebelum pembaiatan ratusan anggota baru Pagar Nusa Mojokerto di halaman PCNU Kabupaten Mojokerto, Minggu, 30 Januari 2022. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Atraksi kebal bacok dan mercon mewarnai sumpah atau baiat ratusan anggota baru Pencak Silat Pagar Nusa Kabupaten Mojokerto di halaman Kantor PCNU Kabupaten Mojokerto, Minggu, 30 Januari 2022.
Tampak dua pendekar senior dan pendekar muda Pagar Nusa dengan piawai melakukan atraksi yang juga dilakukan untuk merayakan peringatan Harlah Pencak Silat Nadhatul Ulama Pagar Nusa ke-36.
Ratusan anggota Pagar Nusa yang baru dilantik atau dibaiat juga ikut menyaksikan atraksi yang diperagakan. Terlihat decak kagum pesilat baru Pagar Nusa dan undangan lainnya saat melihat atraksi para pendekar yang menampilkan atraksi kebal ini.
Bahkan, dua pesilat belia juga dihadirkan untuk menampilkan kepiawaian atraksi dalam duel pasangan kembangan yang diringi dengan musik khas pencak silat.
Usai atraksi, barulah bagian sakral digelar, yakni pengesahan atau baiat yang dilakukan di halaman Kantor PCNU yang berjalan khidmat. Ratusan pendekar PSNU Pagar Nusa yang hadir dengan patuh mengikuti kalimat baiat yang dibacakan Pengurus Wilayah Pagar Nusa Jawa Timur.
BACA JUGA: PWNU Jatim Persilahkan Pagar Nusa dan Banser Bela Kiai NU
Pengurus wilayah Pagar Nusa Jawa Timur Abdul Muchid saat sambutan menjelaskan dengan disahkannya ratusan anggota baru ini diharapkan bisa menjadi pendekar yang berakhlaqul karimah.
Lebih lanjut, Muchid mengatakan mereka diharapkan bisa menjaga ulama, bangsa, dan negara. Bahkan, bisa menjaga soliditas serta marwah Pagar Nusa untuk senantiasa menjaga kiai dan keutuhan NKRI.
"Pagar Nusa ini mendidik santri menjadi orang yang berakhlakul karimah (perilaku yang baik). Artinya, ilmu bela diri yang mereka miliki harus digunakan untuk membenahi akhlak, kemaslahatan umum, dan yang terpenting menjaga kiai dan NU," ujarnya.
"Setelah disahkan harus lebih baik dari sebelumnya, segala tingkah lakunya harus menunjukkan akhlaqul karimah," ucap Muchid.
Sementara itu, Ketua Pencak Silat Pagar Nusa Kabupaten Mojokerto Buddi Mulyo menambahkan baiat santri sebagai pesilat Pagar Nusa merupakan kegiatan rutin yang sudah lama dilaksanakan.
BACA JUGA: Dua Tersangka Pengeroyokan Pesilat Pagar Nusa Jember Ditangkap, Tujuh Tersangka Buron
Hanya saja, baru kali ini dikumpulkan dari masing-masing tempat latihan yang berada di 18 kecamatan. Lalu, dijadikan satu tempat di halaman Kantor PCNU Kabupaten Mojokerto.
Menurutnya, hal ini untuk mempererat silaturahim antarpendekar muda di masing-masing kecamatan. Total yang dibaiat mencapai 2.000 anggota.
"Lantaran, situasi kondisi sekarang masih pandemi, yang semuanya harus antisipasi penyebaran Covid-19, jadi yang datang ini disesuaikan dengan protokol kesehatan, tidak semuanya," kata Buddi.
Ia menambahkan momen ini juga sekaligus untuk memperingati hari lahir Pagar Nusa yang ke-36. Buddi juga mengingatkan kepada para santri yang telah dibaiat bahwa Pagar Nusa ini didirikan atau dilahirkan oleh para muazis, bukan untuk ke pertandingan, bukan menjadi geng tawuran, bukan menjadi alat kepentingan yang tidak sejalan dengan akidah (keyakinan) ahlussunnah wal jamaah (golongan penerus ajaran Nabi Muhammad).
"Akan tetapi Pagar Nusa dilahirkan oleh para muazis dengan tujuan untuk menjaga dan melestarikan budaya leluhur asli Nusantara. Termasuk untuk mempersatukan perguruan-perguruan pencak silat ini yang dibawanya. Pesilat Pagar Nusa harus mampu menciptakan situasi aman dimanapun berada," ucapnya.
