Selasa, 15 February 2022 09:20 UTC
LITERASI. PWI Probolinggo Raya menggelar talk show literasi jurnalistik bagi mahasiswa Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah), Selasa, 15 Februari 2022. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Derasnya arus media informasi yang berkembang begitu cepat memantik perhatian akademisi dan kalangan insan pers yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya.
Menyikapi itu, PWI Probolinggo Raya menggelar talk show PWI Goes To Campus dengan mengambil tema "Membangun Ekosistem Literasi Mahasiswa Perspektif Jurnalistik" di Aula Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong, Selasa, 15 Februari 2022.
Hadir sebagai pemateri antara lain wartawan senior PWI Probolinggo Raya, Ikhsan Mahmudi, Rektor Unzah Abdul Aziz Wahab, dan Kepala Biro Kepesantrenan Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong Gus Haris Damanhuri.
Ketua PWI Probolinggo Raya, Suyuti, mengatakan talk show bersama mahasiwa Unzah merupakan rangkaian kegiatan PWI Probolinggo Raya guna memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2022.
BACA JUGA: Peringati HPN ke-76, PWI Probolinggo dan Dinkes Gelar Vaksinasi Booster
Suyuti menyebut talk show digelar sebagai wadah pengenalan ilmu jurnalistik kepada mahasiswa agar mereka dapat memahami tentang media massa maupun media digital yang baik sesuai Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
“Harapannya lewat talk show ini bisa menjadi sarana edukasi bagi para mahasiswa. Sehingga ke depan, para mahasiswa bisa berkolaborasi dengan insan pers dalam menangkal informasi-informasi hoaks di masyarakat," kata Suyuti.
Hal senada dikatakan Kepala Biro Kepesantrenan Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong Gus Haris Damanhuri. Gus Haris berharap tumbuhnya budaya literasi yang baik di kalangan mahasiswa.
Gus Haris menyampaikan insan pers kini dihadapkan terkait penjagaan mutu profesi. Menurut Gus Haris, perkembangan media yang cukup cepat saat ini membuat setiap orang berhak untuk bisa menulis.
BACA JUGA: Budayakan Literasi dan Bentuk Kader Penulis, PCNU Jember Gelar Pelatihan Jurnalistik
“Sekolah-sekolah dan lembaga kini sudah bisa membuat media sendiri termasuk perorangan pun bisa membuat media online. Tentunya mereka bisa menulis apapun, namun apabila tidak ter-screening dengan baik, tentunya bakal menjadi persoalan nantinya," katanya.
Untuk itu, menurut Gus Haris, perlu edukasi dan screening yang baik oleh semua lapisan masyarakat, baik insan pers hingga pemerintah agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat.
Pun demikian disampaikan Rektor Unzah Genggong Abdul Aziz Wahab. Menurut Aziz, pengaruh pemberitaan media massa dan digital dalam mengedukasi masyarakat sangat besar. “Saya berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan," kata Aziz.