Jumat, 26 March 2021 03:00 UTC
Sejumlah pelajar mengikuti materi FGD oleh Kepolisian di ruang call center Polres Gresik, Jumat 26 Maret 2021. Foto: Agus.
JATIMNET.COM, Gresik - Polres Gresik menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama pemuda dan pelajar dalam rangka pencegahan serta penanggulangan radikalisme dan terorisme.
FGD digelar di ruang call center Polres Gresik dan diikuti 75 pelajar dari sekolah di Kabupaten Gresik, hadir Kasat Binmas AKP Ach.Said dan KBO Satintelkam IPDA Anang Fathoni, tujuh anggota Satbinmas.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto lewat Waka Polres Gresik Kompol Eko Iskandar, menyampaikan kegiatan ini sangat penting terutama peran pelajar sebagai generasi muda dalam mencegah atau menangani radikalisme.
Pihaknya menyebut perkembangan radikalisme saat ini semakin besar dan ekstrim terutama dengan adanya media sosial, berita hoaks, sekaligus pentingnya menyikapi secara bijak bermedia sosial.
Baca Juga: Gunung Bromo Jadi Kamp Latihan Teroris
"Semua agama tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan jika ada seseorang yang menggunakan agama sebagai tameng untuk berbuat kekerasan itu akan sangat berbahaya," katanya dikonfirmasi, Jumat 26 Maret 2021.
Sehingga lanjut Eko, Kepolisian berharap jangan sampai generasi muda terpapar oleh paham radikalisme, pelajar harus menjadi corong dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
"Kemudian mencegah aksi radikal yang bisa berpotensi sebagai konflik timbulnya gangguan kamtibmas. Mencegah timbulnya permasalahan yang berkaitan dengan hoax, ujaran kebencian dan isu sara," pungas Kompol Eko.
Sebagai catatan, Focus Group Discussion (FGD) mengusung materi tentang antisipasi penyebaran paham radikalisme melalui media sosial, dan pencegahan paham radikalisme di Kabupaten Gresik, dan mewujudkan Indonesia yang damai.