Senin, 17 October 2022 09:40 UTC
Lahan di Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto pertama kali ditanami ribuan bibit melon dengan tiga jenis varietas.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Lahan di Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto pertama kali ditanami ribuan bibit melon dengan tiga jenis varietas. Hasilnya, berton-ton melon yang berhasil dipanen sejak pekan lalu ini.
Tangan dingin Kelompok Wanita Tani Sejahtera bersama puluhan pekerja lainnya inilah berhasil membuat tanaman yang biasa tumbuh di dataran menengah dengan ketinggian berkisar 500 hingga 1000 m dpl berhasil di panen dari lahan seluas 1.500 meter persegi.
Total ada 3.500 bibit dari jenis melon pertiwi atau hijau, lalu ada rock melon yang dagingnya berwarna orange, dan varietas golden melon dengan khasnya memiliki tekstur daging renyah berhasil di panen hingga mencapai kurang lebih empat ton.
Nampak ibu-ibu yang menjemput anaknya sekolah terlihat berdatangan ke lokasi kebun yang baru di buka sejak Sabtu, 15 Oktober 2022 sekitar pukul 08.00 WIB. Setiap harinya agrowisata ini buka, dan pengunjung bisa langsung memetik melon yang diinginkan.
Banyak dari mereka rela berpanas-panasan, hanya sekedar ingin memenuhi rasa penasaran untuk melihat, dan ingin tahu bagaimana caranya memetik langsung tiga varietas melon yang ditanam sejak 70 hari lalu ini.
"Iya sekalian pulang mampir. Seru aja, beli tapi juga langsung bisa metik sendiri. Bisa ajak anak-anak juga. Mereka jadi senang, tau jenis-jenis melon. Ternyata ada banyak macam," ucap Sriningsih, 27 tahun warga setempat, Senin, 17 Oktober 2022.
Tak jarang warga luar desa pun berdatangan, seperti Kota Mojokerto, maupun Kabupaten Jombang yang ingin mencicipi sensasi makan melon di tempat. Pengunjung bebas memilih melon mana yang ingin dipetik.
"Saya liat flayer yang di upload WA group kemarin. Ada opening wisata petik golden melon. Jadi penasaran, dan saya suka yang golden. Rasanya manis, teksturnya renyah," ucap Sri Rohmawati, asal Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto ini.
Harga melon per kilogram nya pun di bandrol jauh dari harga pasaran. Untuk 1 kg melon hijau atau pertiwi hanya Rp 8.000, sedangkan rock melon per/kg hanya Rp 15.000, dan golden melon dihargai Rp 20.000/kg nya.
Kepala Desa Balongwono Puji Wahyu Ningsih menjelaskan, jika agrowisata ini merupakan program ketahanan pangan desa. Dimana pemerintah daerah (Pemda) mengalokasikan dana desa sebesar 32 persen untuk ketahanan pangan.
Umumnya warga desa hanya menanam padi, dan tebu. Namun, kali ini pemerintah desa berusaha mengolah lahan itu menjadi lahan produktif dengan varietas panen buah-buahan.
Hingga akhirnya Pemdes berinovasi baru dengan menanam melon. "Alhamdulillah dengan menanam melon ini (berhasil atau tidaknya) kan belum tahu. Ternyata dari dua bulan kita tanam berhasil dan dibuatlah agrowisata desa seperti ini," ucapnya di lokasi petik melon.
Ia berharap, dengan adanya agrowisata tanaman melon ini bisa mengedukasikan kelompok tani di Desa Balongwono. Lantaran, selama ini hanya menanam padi, dan tebu.
"Jadi bisa dijadikan contoh menanam dengan tanaman baru. Yah melon ini," ucapnya yang berencana menyerahkan pengelolaan ini ke Bumdes setempat.