Kamis, 26 September 2019 09:25 UTC
SALING DORONG: Aksi saling dorong antara massa OKP dan Kepolisian. Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Massa aksi demo menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), yang dilakukan sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kabupaten Probolinggo tak kunjung ditemui anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berakhir ricuh.
Pendemo yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Probolinggo tersebut, terlibat aksi saling dorong, dengan petugas kepolisian saat menyampaikan aspirasinya di depan Gedung DPRD, Kabupaten Probolinggo, Kamis 26 September 2019.
Aksi saling dorong antara pendemo dan petugas, berlangsung sekitar lima menit, hingga akhirnya massa pendemo, berhasil ditenangkan oleh petugas keamanan.
Aksi membakar banner dan sejumlah yang poster berisi tuntutan penolakan RKUHP, juga sempat dilakukan massa pendemo sebagai bentuk protes ke DPRD karena tak kunjung ditemui.
BACA JUGA: Peserta Demo Lempar Botol ke Gedung DPRD Jatim
Tak puas dengan sikap anggota dewan, massa kemudian melakukan aksi blokir jalur Pantura, di depan Gedung DPRD Kabupaten Probolinggo.
Akibat aksi tersebut, jalur Pantura arah Probolinggo-Situbondo atau sebaliknya lumpuh sekitar 15 menit. Sejumlah kendaraan mulai MPU, truk ekspedisi hingga kendaraan pribadi tertahan cukup lama, lantaran massa menggelar demo di tengah jalan.
Sementara aksi massa akhirnya berlangsung kondusif, setelah beberapa perwakilan anggota dewan menemui pendemo. Kepada para pendemo, anggota dewan berjanji akan meneruskan aspirasi yang disampaikan massa OKP.
Menyikapi tuntutan massa pendemo, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma mengaku akan mengawal aspirasi massa OKP, yang merupakan kalangan mahasiswa tersebut.
MACET: Massa menggelar demo di tengah jalan yang mengakibatkan macet. Foto: Zulkiflie.
Menurut Oka, DPRD siap mengawal aspirasi massa pendemo terkait penolakan RKUHP, hingga tingkat pusat.
"Tentu kami selaku DPRD, akan mengawal aspirasi atau keinginan para mahasiswa di Probolinggo ini. Tapi apapun hasilnya, kita hanya bisa terima. Karena semua keputusan ada di presiden ataupun DPR RI Pusat," jelasnya.
Sekedar informasi, massa OKP yang ikut serta dalam demo penolakan RKUHP kali ini, terdiri dari Aliansi Mahasiswa, PMII, HMI, IMM, GMNI, dan BEM se-Probolinggo Raya.Dalam aksi demo yang berlangsung sekitar dua jam itu, massa juga membawa replika keranda mayat sebagai bentuk matinya sistem demokrasi di Indonesia.
