Sabtu, 15 March 2025 03:00 UTC
Mudik gratis yang diadakan Pemkab Banyuwangi tahun 2024 dari Bali ke Banyuwangi menggunakan 8 bus dan 2 truk. Foto: Dishub Banyuwangi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Dewata Bali mengaku kecewa dan sedih dengan ditiadakannya program mudik gratis dari Bali ke Banyuwangi oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Ikawangi Dewata mendapatkan informasi tersebut langsung dari Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi yang menghubungi mereka.
“Kita dapat info dari Dishub Banyuwangi yang menelepon bahwa mudik gratis ditiadakan tahun ini. Katanya, mengajukan ke pemerintah pusat, tidak disetujui. Mungkin karena efisiensi anggaran,” kata Sekretaris Jenderal Ikawangi Dewata Lulut Joni Prasojo, Sabtu, 15 Maret 2025.
Padahal, mudik gratis ke Banyuwangi telah delapan kali digelar dan menjadi program rutin yang dilakukan sejak tahun 2014. Program ini sempat berhenti saat merebaknya pandemi Covid-19.
Menurut Lulut, biasanya Pemkab Banyuwangi memberikan dukungan dengan menyiapkan delapan bus dan dua truk. Tiap bus akan berisi sekitar 56 penumpang dan truk digunakan untuk mengangkut motor para pemudik.
BACA: Pemkab Banyuwangi Hapus Progam Mudik Lebaran Gratis Tahun Ini
“Satu bus bisa memuat 56 penumpang, per truk bisa memuat 32 motor,” katanya.
Pria yang sudah merantau di Pulau Dewata selama 20 tahun itu mengaku banyak dari anggota Ikawangi Dewata yang sedih dengan keputusan ditiadakannya mudik gratis ini.
Sementara banyak dari anggota Ikawangi Dewata yang hendak mudik ke Banyuwangi secara mandiri terkendala berbagai hal, di antaranya kondisi tubuh.
“Misalnya Pak Hari, anggota Ikawangi Dewata usia 55 tahun dan punya anak 10 tahun, rumahnya di Tegalsari. Dia bingung bagaimana mudik ke Banyuwangi, naik motor tidak memungkinkan,” tuturnya.
Sementara jika menggunakan bus yang berkisar Rp180 ribu per orang atau travel Rp250-300 ribu, tarif relatif mahal serta tak bisa leluasa bepergian sebab tak membawa motor ke kampung halaman.
Namun demikian, dia mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi yang dihadapi dan berharap mudik gratis dapat diselenggarakan kembali tahun depan.
BACA: Pemkab Gresik Gelar Program Mudik Gratis 2025, Ini Syarat Pendaftarannya
“Karena ini juga cukup membantu mengurangi kemacetan dan kecelakaan. Pemerintah dan polisi diringankan karena setiap tahun hampir tidak ada insiden berarti,” katanya.
Bus yang berjalan beriringan disebutnya mampu memangkas rentetan kemacetan yang berpeluang terjadi. Sementara jika dilakukan mandiri, waktu mudik yang dibutuhkan untuk mudik bisa 12-16 jam.
Mayoritas penumpang yang diangkut oleh bus mudik gratis juga banyak diisi ibu dan anak sehingga mudik gratis bermanfaat bagi banyak keluarga.
“Kami sedih dan kecewa, tapi kami juga pasrah, sebab kita tidak punya kemampuan untuk memutuskan. Kami berharap tahun depan diadakan karena ini sangat membantu masyarakat,” katanya.
