Logo

Surabaya Raya Pernah Punya Harapan Sembuh, Tapi Naik Lagi

Reporter:,Editor:

Jumat, 12 June 2020 03:00 UTC

Surabaya Raya Pernah Punya Harapan Sembuh, Tapi Naik Lagi

Koordinator Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi

JATIMNET.COM, Surabaya - Koordinator Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengungkapkan, beberapa pekan terakhir menjelang berakhirnya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya, ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan justru menurun.

Padahal rate of transmission atau tingkat penularan virus SARS CoV-2 di Surabaya sempat memberikan harapan di awal pemberlakuan PSBB. Joni menyebut, ada pada posisi 0,5, yang berarti membuka kemungkinan untuk segera pulih.

"Pernah berhasil menekan angka rate of transmission, tetapi kemudian akhir Mei sampai sekarang naik terus. Artinya kedisiplinannya pernah baik terus turun," ujar Joni 11 Juni 2020 malam.

Hasil survei Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) di Surabaya Raya 17-30 Mei 2020 menyebutkan penggunaan masker dan jaga jarak malah diabaikan jelang penutupan PSBB jilid III.

BACA JUGA: Tingkat Penularan Masih Tinggi, Gugus Tugas Jatim: Jangan Euforia Dulu

"Di pasar tradisional, sebanyak 84,1 persen tidak menggunakan masker dan 89 persen tak menjaga jarak," kata Joni.

Kemudian di sekolah, kampus maupun tempat kursus. Meski hanya 16,9 persen yang aktif dari hari biasa, namun 75,7 persen tidak menggunakan masker, dan yang tidak menerapkan physical distancing 86 persen.

Pun demikian dengan tempat ibadah. Dari jemaah yang datang ke tempat ibadah, 70,6 persennya tidak menggunakan masker dan 64,6 persen tak memperdulikan jaga jarak.

BACA JUGA: Tingkat Penularan di Surabaya Raya Masih Diatas Satu

Sedangkan di perkantoran dan pabrik, masih ada 41,5 persen tidak menggunakan masker. "Di minimarket atau supermarket hampir semuanya buka, yakni 97,6 persen yang aktif, 49 persen tidak pakai masker dan 61,7 persen tidak jaga jarak," tegasnya.

Dirut RSUD Dr Soetomo itu pun menilai, ketidakpatuhan inilah yang menyebabkan masih banyaknya tambahan pasien positif di Surabaya dalam beberapa pekan terakhir.

Seperti data yang diungkapkannya per hari ini, jumlah pasien positif terjangkit virus SARS CoV-2 di Surabaya tercatat 117 orang, Sidoarjo 39 pasien, dan Gresik 19 orang.

"Kalau pada saat survei ini tertular ya munculnya sekarang. Makanya tidak heran kalau sekarang angkanya cukup tinggi," tandasnya.