JATIMNET.COM, Lamongan – Bakal calon Bupati Lamongan dari jalur perseorangan, Suhandoyo, memilih Astiti Suwarni atau Astrid Wahid sebagai bakal calon Wakil Bupati yang mendampinginya dalam Pilkada Lamongan 2020. Astrid dipilih untuk menggantikan Muhammad Suudin yang dinyatakan tak lolos tes kesehatan sebagai salah satu syarat pencalonan.

Dilahirkan di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Astrid dinilai representasi dari masyarakat pesisir utara Lamongan.

“Perlu perwakilan yaitu masyarakat daerah selatan dan utara. Itu konsep kami, sehingga pembangunan kita akan betul-betul terakomodir dari wilayah seluruh Kabupaten Lamongan," ujar mantan Anggota DPRD Jatim yang juga politikus PDIP yang akrab disapa Handoyo ini saat dihubungi, Kamis, 17 September 2020. 

BACA JUGA: Bakal Calon Bupati Lamongan Suhandoyo Terpaksa Ganti Pasangan

Astrid merupakan istri Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Wahid Wahyudi. Dia dianggap berpengalaman ketika mendampingi Wahid saat menjabat Plt Bupati Lamongan tahun 2015 silam. Setidaknya, ia sudah tahu yang dibutuhkan masyarakat. 

Handoyo yakin Astrid mampu menangani masalah pendidikan dan pemberdayaan perempuan yang perlu peningkatan ekonomi. "Bu Wahid ini orang yang sudah selesai dengan dirinya. Artinya, tenaga, pikiran, dan waktu akan dicurahkan untuk kepentingan masyarakat Lamongan," ujarnya. 

Kendati pergantian posisi wakil ini mepet, Handoyo optimis tidak terlalu mempengaruhi ceruk suaranya di Pilbup Lamongan 2020.

"Insya Allah akan menambah suara. Jadi tidak mengalami penurunan. Kalau itu mengalami penurunan paling 1 persen dari yang ada. Tetapi menambah sekian puluh persen dari yang apatis menjadi memilih secara pasti," katanya. 

BACA JUGA: Partai Demokrat Jatim Incar Pilkada Pacitan dan Lamongan

Sebelumnya, KPU Lamongan memastikan bakal calon Wakil Bupati Muhammad Suudin tidak lolos dalam tes kesehatan. Suudin dinyatakan tak lolos setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di RSU dr Soetomo, Surabaya.

Hanya saja, Ketua KPU Lamongan Mahrus Ali tidak menjelaskan rinci alasan tidak lolosnya Suudin. Pihaknya beralasan itu merupakan rekomendasi medis sehingga yang mempunyai kewenangan mengumumkan ada di wilayah medis.

Handoyo memastikan Suudin tetap berada dalam tim pemenangannya. "Ini bagian dari sejarah. Kita tidak boleh dalam sebuah proses terlewatkan. Kejadian ini luar biasa. Di luar kemampuan kita yang disebut force majeure. Peristiwa ini adalah satu rangkaian," kata dia.