Logo

Stok LPG di Kota Mojokerto Mulai Langka dan Dikeluhkan Masyarakat

Reporter:,Editor:

Jumat, 09 June 2023 08:20 UTC

Stok LPG di Kota Mojokerto Mulai Langka dan Dikeluhkan Masyarakat

Salah satu kios di Pasar Ketidur, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto,

JATIMNET.COM, Mojokerto - Masyarakat Kota Mojokerto dikeluhkan dengan kelangkaan stok elpiji gas 3 kilogram yang akhir akhir ini sulit ditemukan di beberapa distributor penjualan LPG.

Bahkan, salah satu pengecer harus membeli dengan menyetorkan Kartu Identitas Penduduk (KTP) ke distributor untuk mendapatkan bahan bakar tersebut.

Seperti yang diungkapkan salah satu pengecer di Pasar Ketidur, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Miftah mengaku, kesulitan mencari kebutuhan memasak masyarakat itu. "Iya ini saja zonk lagi, sejak seminggu lalu. Gak tau kenapa," kata Miftah saat ditemui di lapaknya, Jumat 9 Juni 2023

Meski harga NET tidak mengalami kenaikkan, lanjut ibu dua anak ini, sejak stok mulai sulit didapat dirinya harus menyetorkan bukti identitas KTP. Agar bisa dilayani pengiriman stok elpiji 3 kilogram. 

"Harga tetap, tapi harus setor KTP pula ke distributor. Kalau yang beli di aku gak perlu pakai KTP (konsumen eceran). Kalau ditanya setor KTP (distributor) katanya buat data saja di suruh pusat," ujarnya yang saat ini memiliki 15 unit gas melon dengan kondisi kosong. 

Baca Juga: Harga Naik, Masyarakat Enggan Beli LPG Nonsubsidi

Miftah tak mengetahui apa sebab musabab adanya kelangkaan dan keterlambatan pengiriman stok elpiji melon di tengah pemasaran sepekan terakhir. Pihak distributor yang menjadi langganannya itu pun saat ditanyakan tak bisa menjawab alasan penyebab gas melon mulai sulit didapat. 

"Dua hari lalu sudah dikirim 2 kali setelah kosong Minggu kemarin. Sore ini (Jumat 9/6/2023) aku mau order 10 LPG lagi masih zonk. Kata nya besok (Sabtu 10/6/2023) baru di kirim. Iya tak tanyak alasan gak tau kenapa kok sampai kosong," katanya

Bahkan, dirinya sebagai pedagang yang langsung bersentuhan dengan konsumen mulai menerima keluhan warga. Pasalnya, gas subsidi tersebut merupakan kebutuhan pokok. Utamanya kaum ibu rumah tangga. 

"Iya lah kebutuhan pokok. Telat 3 hari sudah bingung semua," pungkasnya. 

Sementara, Kabid Perdagangan Diskopukmperindag, Kota Mojokerto Heri Setiyawan saat dikonfirmasi menjelaskan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi keberadaan gas melon yang sulit didapat secara signifikan. 

Ia bakal melakukan pengecekan ke pedagang, distributor, agen, maupun Pertamina untuk memastikan kondisi kelangkaan tersebut. 

"Elpiji belum (laporan kelangkaan). Nanti saya cek lagi di bawah soalnya ada kosong ada yang lambat," ucapnya. 

Namun, pihaknya akan melakukan langkah antisipasi awal berupa himbauan ke masyarakat agar pemanfaatan LPG subsidi sesuai peruntukannya dan mudah didapatkan di pasaran. 

Pasalnya, kini penggunaan Gas Melon diperuntukkan pemerintah pusat untuk warga miskin. Sedangkan stok LPG non subsidi hingga kini masih tersedia cukup di Kota Mojokerto. 

"Yang agak langka LPG Melon. Himbauan untuk warga gunakan sesuai peruntukannya. Ada beberapa warung atau toko masih menggunakan, jadi kalau yang mampu pakai tabung non subsidi. Pakai LPG sesuai kebutuhan," pungkasnya.

Reporter: Hasan