Logo

Stadion G10N Jadi Puslatcab ASB, Ini Kata Dispora Surabaya

Reporter:,Editor:

Sabtu, 20 March 2021 02:00 UTC

Stadion G10N Jadi Puslatcab ASB, Ini Kata Dispora Surabaya

COACHING CLINIC. Pelatih klub sepak bola asal Inggris, Tranmere Rovers, Daniel O'Donell memberi coaching clinic kepada 25 anak Surabaya di Gelora 10 November, Tambak Sari Surabaya, Senin 10 Februari 2020. Foto: Restu/Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Pusat Latihan Cabang (Puslatcab) Olahraga Sepak Bola atau lebih dikenal Akedemi Sepak Bola (ASB) rencananya bakal dipusatkan di Stadion Gelora 10 November (G10N), Tambaksari Surabaya.

Hal itu dilakukan untuk melahirkan dan mencetak kembali bibit-bibit unggul dalam bidang olahraga sepak bola. Mengingat beberapa tahun ke belakang, belum adanya bibit unggul baru yang muncul di bidang olahraga sepak bola.

Menanggapi hal tersebut Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dispora Surabaya, Edi Santoso mengakui bahwa dari beberapa dekade ke belakang muncul legenda-legenda sepak bola asal Surabaya. 

Namun hal itu berbeda dengan kondisi sekarang. Dimana saat ini sangat minim atlet-atlet berprestasi yang muncul khususnya di bidang olahraga sepak bola. Atas keprihatinan itulah yang kemudian membuat pemkot berencana mendirikan ASB.

Baca Juga: Stadion Gelora 10 November Disiapkan untuk Gelaran Porprov dan Puslatcab Sepak Bola

"Gagasan itu sudah lama ketika bertemu mantan-mantan pemain. Kenapa? Karena legenda sepak bola semakin tahun semakin habis. Karena mulai tahun 2012 sampai sekarang nyaris tidak ada kompetisi seperti dulu lagi sehingga Dispora punya keinginan," kata saat jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat 19 Maret 2021.

Melalui Puslatcab tersebut, pihaknya berharap, ke depan Kota Surabaya dapat kembali menelurkan atlet-atlet berprestasi. Khususnya dalam bidang olahraga sepak bola. Bahkan, untuk mendukung pendidikan latihan sepak bola di G10N, pemkot bakal menggandeng Unesa (Universitas Negeri Surabaya) beserta mantan pemain asal klub di Surabaya untuk melatihnya.

"Kita akan coba kerjasama dengan Unesa. Unesa sudah akan membuka kursus olahraga sepak bola, nanti kita akan matchkan ke sana. Artinya nanti ketika pendidikan di akademi jalan, maka pendidikannya akan kita bawa ke sana. Jadi keduanya harus seiring antara prestasi dan akademik," ia menuturkan.

Seiring berjalannya waktu ke depan, pihaknya mengaku juga bakal menyiapkan Stadion G10N sebagai pusat latihan pendidikan sepak bola beragam usia. Mulai umur 10-12 tahun, 13-15 tahun, 15-19 tahun, atau usia senior. Namun yang pasti, batasan usia yang dilatih bakal mengacu pada aturan Porprov Jawa Timur.

Baca Juga: Bina 48 Cabang, Dispora dan KONI Surabaya Tingkatkan Kompetisi Olahraga

"Kalau Porprov Jatim nanti sampai umur 21 tahun, maka kita tambahi usia 17-21 tahun.  Ini adalah hasil seleksi pemain Surabaya, kita akan bikin seperti itu," ia menandaskan.

Wacana pendirian akademi yang dipusatkan di Stadion G10N pun mendapat respon positif dari beberapa mantan pemain sepak bola yang pernah membela klub Persebaya. Seperti di antaranya, yakni Yusuf Ekodono, Anang Ma'ruf hingga Jacksen F Tiago.

"Harapan saya nanti mari semua masyarakat Surabaya mendukung pemkot untuk menciptakan pemain-pemain yang berkualitas. Untuk Persebaya khususnya, dan nantinya juga untuk Tim Nasional," kata Yusuf Ekodono yang juga mantan pemain Timnas sepak bola.

Dukungan yang sama juga disampaikan Anang Ma'ruf. Pria yang juga pernah membela klub Persebaya ini menyambut positif rencana Pemkot Surabaya mendirikan Akademi Sepak Bola.

Baca Juga: Dispora Kota Surabaya Rekomendasikan Enam Lapangan Pengganti Karanggayam

"Adanya program akademi sepak bola ini saya apresiasi sekali. Mungkin adanya pelatihan ini saya harapkan akan muncul kembali talenta-talenta muda," kata Anang.

Sebab, Anang juga mengaku prihatin melihat kondisi dunia persepakbolaan saat ini, khususnya di Kota Surabaya. Dia menilai, bahwa saat ini sangat minim bibit-bibit muda berbakat di bidang olahraga sepak bola yang muncul.

"Makanya saya dan Yusuf Ekodono sangat menginginkan bagaimana Surabaya seperti dulu lagi. Terutama Persebaya yang melahirkan talenta-talenta seperti dulu lagi," ia memungkasi.