Logo

Siswa SMP di Banyuwangi Bolos dan Diduga Konsumsi Pil Koplo, Dinas Pendidikan Evaluasi Kasek dan Guru

Reporter:,Editor:

Senin, 04 August 2025 04:40 UTC

Siswa SMP di Banyuwangi Bolos dan Diduga Konsumsi Pil Koplo, Dinas Pendidikan Evaluasi Kasek dan Guru

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno. Foto: ( Istimewa )

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Kasus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banyuwangi yang kedapatan membolos dan diduga mengonsumsi narkoba jenis psikotropika nitrazepam atau dikenal dengan pil koplo menjadi sorotan serius. 

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Suratno akan melakukan evaluasi terhadap Kepala SMPN 1 Kalibaru.

"Kalau untuk sekolah pasti akan kami evaluasi. Karena itu bagian penilaian kita terhadap pelayanan masyarakat,” kata Suratno, Senin, 4 Agustus 2025.

Menurutnya, evaluasi ini penting, karena sekolah dinilai kurang dalam mengontrol siswa sampai murid bisa bolos bahkan hingga dididuga mengonsumsi obat-obatan terlarang. Ini jadi sebuah indikasi belum terbangunnya hubungan antara guru dan siswa, termasuk sekolah tidak melibatkan peran serta orang tua dalam hal pengawasan terhadap anak.

Evaluasi akan ditujukan pada Kepala dan guru-guru SMPN 1 Kalibaru karena kejadian tersebut terjadi di waktu jam pelajaran. 

"Termasuk evaluasi guru-guru yang berkepentingan di situ, seperti guru Bimbingan Konseling (BK), Bagian Kesiswaan, guru wali kelas,” kata Suratno.

BACA: Edarkan Sabu, Pelajar di Gresik Diamankan Polisi

Keputusan ini menjadi langkah baik untuk terus memperbaiki dunia pendidikan di Banyuwangi. Hal ini tentu sebagai upaya agar kejadian serupa tidak terus berlanjut untuk dikemudian hari dan ini keseriusan dalam memberantas peredaran narkoba di kalangan pelajar.

“Tentu ini menjadi sebuah keprihatinan bagi kami. Karena kejadian seperti itu seharusnya tidak terjadi pada saat sekolah,” ujarnya.

Suratno mengatakan terkait kasus peredaran narkoba khususnya di kalangan pelajar di Banyuwangi, pemerintah sudah sangat masif dalam upaya pencegahan dan edukasi.

Di Banyuwangi, terdapat regulasi pemberantasan narkoba yang tertuang dalam perda dan diaplikasikan dengan Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di semua jenjang, mulai TK sampai SMA.

P4GN telah melekat dalam kurikulum sekolah, baik dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler termasuk ekstrakurikuler, di antaranya Palang Merah Remaja (PMR)  hingga kepramukaan.

“Bahkan penerapan P4GN juga dilakukan pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang disampaikan oleh kepolisian hingga tenaga kesehatan, termasuk komunitas anti NAPZA,” kata Suratno.

Saat MPLS kemarin, program P4GN berkolaborasi program Cek Kesehatan Gratis dari Kemenkes untuk mendeteksi kemungkinan peserta didik yang terpapar narkoba.

BACA: Diduga Jadi Kurir Narkoba, Pelajar SMA Diringkus Polisi

Selain P4GN, Pemkab Banyuwangi memiliki program Sekolah Orang Tua Hebat (Sobat). Dimana salah satunya modulnya, pemerintah melakukan pendampingan kepada orang tua, tentang bagaimana cara mencegah dan menanggulangi bilamana anak mereka terpapar narkoba.

“Kami di pendidikan selalu dominan pada pencegahan (preventif) dan edukatif,” ucap Suratno.

Untuk saat ini, pelajar yang diduga mengkonsumsi pil koplo tersebut sedang dilakukan tes urine. Manakala dia tidak mengonsumsi pil koplo, siswa tersebut bisa sekolah seperti biasa. 

Apabila memang terlibat dalam lingkaran narkoba, siswa tersebut harus dilakukan pembinaan. Jika kemudian hasilnya positif dan sudah memiliki ketergantungan kepada narkoba, tentunya siswa tersebut akan dimasukkan ke panti rehabilitasi.

“Tentu saja siswa itu jika prosesnya direhabilitasi, dia akan tetap mendapatkan hak-haknya sebagai pelajar dengan menerima pelajaran atau pendidikan, bisa melalui daring atau tugas,” kata Suratno.  

Sebelumnya, seorang siswa SMP Negeri di Kalibaru, Banyuwangi, ditemukan linglung di sebuah warung, Kamis, 31 Juli 2025. Setelah ditanya, siswa tersebut mengaku telah mengonsumsi pil koplo, hingga masyarakat melaporkannya ke pihak sekolah dan pihak berwajib.