Senin, 13 January 2020 06:21 UTC
Presiden Aksi Cepat Tanggap, Ibnu Khajar (kiri) mengirim bantuan logistik kepada masyarakat sipil dan TNI di Natuna, Jumat 10 Januari 2020. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Jakarta – Kawasan Natuna menjadi buah bibir setelah kapal Cina menangkap ikan secara ilegal di perairan tersebut. Peristiwa ini meningkatkan tensi hubungan Indonesia dan Cina sebab kedua negara saling klaim dasar hukumnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan sikap dalam sebuah tagar “Aksi Bela Indonesia, Natuna Memanggil” yang diselenggarakan pada Jumat 10 Januari 2020 lalu, sebagai bentuk patriotisme dan nasionalisme.
Salah satu langkahnya, ACT akan mengirimkan bantuan sebesar 1.000 ton logistik kepada semua masyarakat dan TNI beserta aparat yang bertugas di Natuna.
Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin menyatakan bahwa sebagai anak bangsa yang cinta negara, sudah sepatutnya masyarakat Indonesia menunjukkan sikap.
BACA JUGA: ACT Beri Edukasi Penanganan Banjir di Taman Bungkul
“Kami harus menunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada satu pun warga Indonesia yang tidak bersiap untuk membela negaranya dari gangguan negara lain, seperti Cina,” katanya dalam keterangan rilisnya.
Kondisi seperti ini merupakan momentum terbaik untuk memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. ACT mengingatkan bahwa negeri ini tidak boleh diajah negara manapun. Selain itu, ACT akan berperan dan membantu melalui program-program mendorong semangat patriotisme ke semua elemen bangsa.
“Bangsa ini adalah bangsa besar, tidak ada alasan tidak tampil di depan. Kami keluarga besar ACT dan keluarga Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), mengajak semua elemen bangsa untuk membuktikan patriotisme di garda depan,” ungkapnya.
Di sisi lain, Natuna menyandang predikat yang sangat berat, yakni sebagai pulau terdepan Indonesia. Penghasilan yang minim dan tak menentu, sebagian penduduk di Natuna yang masih hidup di garis kemiskinan.
BACA JUGA: ACT Respons Tanggap Darurat Banjir Jabodetabek
Padahal pulau ini memiliki kekayaan laut yang sangat melimpah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Natuna, mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat.
Angka tertinggi terjadi pada 2018 dengan jumlah penduduk miskin 3.600 dari sekitar 77 ribu jiwa. Sejak tahun 2015 jumlah penduduk miskin mencapai 3.200 orang, meningkat menjadi 3.300 jiwa pada 2016 dan 3.500 jiwa pada 2017.
“Spirit kami akan menjadikan seluruh relawan yang terlibat siap menjadi pasukan bela negara jika diperlukan. Kami memiliki lebih dari 400 ribu relawan yang tersebar di berbagai daerah,” jelas Ahyudin.
Sementara itu, Komandan Kodim 0318 Natuna Letkol (CZI) Ferry Kriswardana menyatakan apresiasinya kepada ACT yang telah berinisiasi dalam gerakan Aksi Bela Indonesia.
BACA JUGA: ACT-MRI Jatim Salurkan Bantuan Pangan Untuk Korban Banjir Gresik
“Alhamdulillah, kami sangat mengapresiasi kehadiran dan bantuan ACT di Natuna. Bantuan ini juga sudah kami sampaikan ke DPRD, bupati, dan pemerintah yang terlibat,” katanya.
Menrutnya, bantuan ini membantu beban masyarakat yang mayoritas nelayan dan pekerja laut di tengah cuaca ekstrem. Pihaknya sudah menyampaikan ke masyarakat sipil untuk selalu bersinergi dan berkolaborasi menghadapi kondisi saat ini.
Presiden ACT, Ibnu Khajar juga mengajak semua elemen untuk bergerak bersama-sama. Dia mengingatkan agar melupakan perbedaan suku, agama, ras, maupun sikap kedaerahan untuk membela bangsa.
“Kami sudah menyiapkan bantuan untuk semua aparat melalui bantuan 1.000 ton pangan. Saatnya seluruh elemen bangsa, harus ikut Aksi Bela Indonesia,” terangnya.
