Senin, 25 October 2021 09:40 UTC
DIKLAT KONSTRUKSI. Tenaga konstruksi mengikuti diklat dan uji sertifikasi yang digelar PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi wilayah IV Surabaya, Senin, 25 Oktober 2021. Foto: SIG
JATIMNET.COM, Gresik – Sebanyak 190 tenaga kontruksi mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) atau Education and Training (Edutrain) dan uji sertifikasi yang digelar PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi wilayah IV Surabaya.
Edutrain digelar di tempat dan waktu berbeda. Jumlah peserta sebanyak 100 tenaga konstruksi di Surabaya dan 90 tenaga konstruksi di Kediri. Materi yang diajarkan adalah pelatihan dan praktik konstruksi bangunan sederhana dan ulasan mutu semen.
General Manager of Sales Area III SIG Akhmad Yani Yulianto mengatakan kegiatan ini digelar untuk mempersiapkan tenaga konstruksi yang kompeten, handal, dan tersertifikasi.
Kompetensi pekerja konstruksi ini berpengaruh pada kualitas bangunan yang dihasilkan. Mereka harus berkompeten dan bersertifikat di bidangnya melalui tes tulis, aplikasi ketrampilan langsung, dan wawancara.
BACA JUGA: SIG Peduli Saliurkan Bantuan Dua Ribu Sak Semen ke STAI Al-Anwar Rembang
"SIG memberi pelatihan pemahaman teknik dasar konstruksi hingga perkembangan tren pasar industri konstruksi. Daya saing para pekerja konstruksi akan meningkat terutama di hadapan pengguna jasa," kata Yani melalui keterangan pers tertulis, Senin, 25 Oktober 2021.
Selain pelatihan, para tenaga konstruksi juga diberikan program sertifikasi yang bertujuan untuk mengukur kompetensi dalam bidang bangunan. “Peserta punya nilai tambah dan kemudahan mendapatkan pekerjaan,” katanya.
Salah satu peserta, Mohamad Wahyudi, mengatakan pelatihan dan sertifikasi ini dapat menambah ilmu sehingga bisa meningkatkan kompetensi bagi dirinya.
BACA JUGA: SIG Serahkan Bantuan 5.000 Paket Multivitamin Dukung Pencegahan Covid-19
“Sertifikat bagi tenaga konstruksi sangatlah penting, mengingat saat ini beberapa proyek pembangunan mewajibkan tenaga konstruksi untuk memiliki sertifikat,“ ujar Wahyudi.
Menurutnya, kepercayaan konsumen terhadap tenaga konstruksi juga meningkat jika memiliki sertifikat. Ia berharap program ini diselenggarakan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja.
Sebagai catatan, sejak tahun 2006 hingga saat ini, SIG melalui komunitas Jago Bangunan telah memiliki anggota sebanyak 13.181 tenaga konstruksi dan 6.368 orang diantaranya telah mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi (LPJK).
