Logo
Australia Terbuka 2019

Sharapova Singkirkan Juara Bertahan

Reporter:

Jumat, 18 January 2019 08:09 UTC

Sharapova Singkirkan Juara Bertahan

Maria Sharapova melaju ke babak keempat Australia Terbuka 2019 setelah mengalahkan juara bertahan Caroline Wozniacki. Foto: ausopen/Ben Solomon-Tennis Australia.

JATIMNET.COM, Melbourne – Juara bertahan Australia Terbuka, Caroline Wozniacki harus angkat kopor di babak ketiga. Dia harus mengakui keunggulan petenis asal Rusia, Maria Sharapova dalam pertarungan tiga set, 4-6, 6-4. Dan 3-6.

Pertemuan keduanya cukup menguras keringat lantaran diselesaikan dalam tempo dua jam 24 menit, di lapangan Rod Laver Arena, Jumat 18 Januari 2019.

Mengintip match statistic dari laman resmi Australia Terbuka, sedikit lebih berpihak pada Sharapova. Unggulan ke-30 itu mengoleksi Sembilan winners berbanding empat. Namun kesalahan sendiri (unforced errors) Sharapova lebih banyak, yakni 13 berbanding lima.

Sharapova yang pernah kesandung masalah doping itu juga mencatatkan persentase yang lebih baik, yakni 40 persen break point, 83 persen net point, dan 82 persen servis pertama masuk.

BACA JUGA: Sharapova Belum Temui Lawan Tangguh

Di babak keempat, jawara edisi 2008 itu bakal ditantang petenis tuan rumah Ash Barty yang menang mudah atas Yafan Wang 6-2 dan 6-3. Keduanya akan bentrok di babak keempat atau perempat final Minggu mendatang.

Di kelompok putra, Roger Federer tidak menemui halangan untuk melangkah ke babak ketiga. Dia dengan mudah menundukkan Taylor Fritz, 6-2, 7-5, dan 6-2.

Hal yang istimewa dalam pertandingan babak kedua kemarin adalah sebuah rekor. Apabila Federer menang di babak semifinal akan melengkapi catatan pribadinya. Kolektor terbanyak Grand Slam itu akan memiliki 100 kemenangan jika melaju ke semifinal.

Selain itu, jika Federer bisa menggondol gelar ketujuh di Australia, dia akan melengkapi gelar ke-100 sepanjang karirnya. Namun Federer tidak banyak mengomentari catatan rekornya di Grand Slam.

BACA JUGA: Djokovic Dan Pliskova Diunggulkan Merebut Australia Terbuka

“Sebenarnya saya ingin secepatnya keluar dari tekanan. Saya tahu ancaman yang akan dilakukan lawan, kemungkinannya untuk servis, terutama terhadap servis kedua,” kata unggulan ketiga itu.

Dia menambahkan ingin tetap fokus agar memulai dengan awal pertandingan yang baik. Sejalan dengan itu, dia memuji penampilan lawannya yang masih berusia 21 tahun.

“Ini permainan beda generasi. Banyak pemain muda tumbuh dengan teknologi string dan raket yang berbeda, dan tentunya pelatih yang berbeda,” tutup pemilik 20 gelar Grand Slam itu.