Logo

Serunya Anak-Anak dan Peneliti Amati Gerhana Matahari di Ponorogo

Reporter:,Editor:

Kamis, 26 December 2019 09:50 UTC

Serunya Anak-Anak dan Peneliti Amati Gerhana Matahari di Ponorogo

GERHANA. Anak-anak di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Ponorogo menyaksikan gerhana matahari dengan kacamata sederhana, Kamis, 26 Desember 2019. Foto: Gayuh Satria

JATIMNET.COM, Ponorogo – Memasuki musim libur sekolah, anak-anak di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, antusias menunggu datangnya gerhana matahari, Kamis, 26 Desember 2019.

Salah satu anak, Fairus Rusydiya (11), mengatakan ia bersama taman-temannya sejak pagi mengamati langit karena ingin melihat fenomena gerhana matahari untuk pertama kalinya.

“Karena belum pernah melihat secara langsung,” kata Fairus.

BACA JUGA: Salat Gerhana Matahari Cincin Sambil Berziarah Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim

Ia rela menunggu sampai tengah hari bersama teman-temannya. Ia ingin menceritakan pengalamannya itu pada teman-teman lainnya. Dengan kecamata terbuat dari kertas dan plastik gelap, ia berusaha memandang langit untuk menyaksikan fenomena matahari tertutup sebagian oleh bulan itu.

“Sangat seru, karena mataharinya tinggal kelihatan separo,” ujarnya.

PENGAMATAN. Tim Laboratrium Falak Watu Dakon IAIN Ponorogo melakukan pengamatan gerhana matahari menggunakan teleskop, kamera, dan laptop, Kamis, 26 Desember 2019. Foto: Gayuh Satria

Sementara itu di tempat yang sama, peneliti dari Tim Laboratrium Falak Watu Dakon Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, Nofi Fitia Maliha, menuturkan jika fenomena gerhana matahari yang terjadi di Ponorogo hanya bisa diamati menggunakan kacamata gerhana atau teleskop.

“Gerhana matahari yang terjadi di Ponorogo ini hanya sebesar 65 persen. Jadi, bukan gerhana cincin, hanya gerhana matahari sebagian,” tutur Nofi.

Nofi menerangkan jika gerhana matahari yang terlihat di Ponorogo dimulai sejak pukul 10.59 WIB dan puncaknya terjadi pada pukul 12.51 WIB serta akan berakhir pada pukul 14.30 WIB.

“Waktu puncak gerhana hanya terjadi beberapa menit saja,” katanya.

BACA JUGA: Ajak Belajar Ilmu Astronomi, Masjid Al Akbar Siapkan 9 Teropong Nobar Gerhana Matahari Cincin

Ia menjelaskan jika pengamatan yang dilakukan menggunakan teleskop yang dibuat oleh ketua timnya. Teleskop tersebut juga sudah dihubungkan dengan kamera dan hasil tangkapan teleskop akan ditayangkan melalui layar komputer atau laptop. Teleskop itu merekam pergerakan gerhana matahari.

Dalam pengamatan gerhana matahari kali ini, timnya menggunakan metodologi astronomi hakiki tahqiqi kontemporer dimana metodologi ini dianggap paling akurat dan bagus.  

“Fenomena gerhana ini adalah fenomena yang biasa terjadi. Jadi, jangan dikaitkan dengan mitos,” ucapnya.