Seratusan Perantau Asal Lumajang di Wamena Minta Pulang

David Priyasidharta

Kamis, 3 Oktober 2019 - 08:23

seratusan-perantau-asal-lumajang-di-wamena-minta-pulang

PULANG KAMPUNG. Lilakbar dan Masrifah, pasangan suami istri asal Lumajang yang merantau di Wamena Papua tiba di Lumajang. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Lumajang - Sedikitnya seratus perantau asal Lumajang yang berada di Wamena, Papua, berharap bisa segera pulang ke kampung halamannya. Mereka mengaku masih takut dan trauma atas kerusuhan yang terjadi dua pekan kemarin itu.

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Orang Terlantar Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, Romawati mengatakan jika Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lumajang telah berkomunikasi dengan ketua paguyuban warga Lumajang di Wamena dan menerima sejumlah laporan kondisi mereka.

"Warga masih takut dan trauma dengan kejadian yang menimpa mereka. Karena itu, mereka berharap bisa segera pulang kampung," ujar Romawati kepada Jatimnet.com di kantornya, Kamis 3 Oktober 2019 pagi ini.

BACA JUGA: Kerusuhan di Wamena, Papua, Delapan Pengungsi asal Lumajang Pulang Kampung

Romawati mengatakan kurang lebih 100 warga Lumajang yang masih tertahan di Wamena pasca kerusuhan Wamena pada 23 September 2019 lalu itu. "Mereka masih menunggu jadwal penerbangan pesawat Hercules yang akan mengangkut mereka dari Jayapura," katanya.

Romawati mendapat informasi kalau TNI AU telah mendaftar siapa saja perantau yang akan pulang ke kampungnya masing-masing, pasca kerusuhan. Ia mengatakan pihak dinas sosial baru bisa berkomunikasi dengan warga Lumajang di Wamena, Senin 30 September 2019, sepekan setelah pecahnya kerusuhan.

Di Wamena, kata dia, ada paguyuban warga Lumajang. Setiap ada perantau baru asal Lumajang, harus lapor ke ketua paguyubannya. Perantau baru ini akan dibuatkan kartu tanda anggota sebagai syarat untuk mendapat surat keterangan bermukim di Wamena.

BACA JUGA: 40 Pengungsi Wamena Pulang ke Probolinggo

"Para perantau ini sebagian besar adalah tukang ojek. Banyak juga yang buka warung. Ketua paguyubannya konon sudah 30-an tahun sebagai perantau di sana," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, delapan warga Lumajang telah tiba di kampung halamannya sejak Minggu 29 September 2019. Mereka menjadi korban bencana sosial pasca kerusuhan Wamena Papua, 23 September 2019 lalu. Delapan warga Lumajang ini berasal dari Kecamatan Klakah, Yosowilangun dan Pasirian.

Baca Juga