Kamis, 18 September 2025 06:02 UTC
Pintu gerbang SMAN 2 Lamongan yang sejumlah siswanya diduga mengalami keracunan makanan, Rabu, 17 September 2025. Foto: 18 September 2025. Foto: Zuditya Saputra.
JATIMNET.COM, Lamongan – Aparat Kepolisian Resor (Polres) Lamongan tengah menyelidiki dugaan keracunan yang menimpa belasan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Lamongan.
"Kami sudah terjunkan tim untuk melakukan pengecekan dan pendataan siswa yang diduga keracunan," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Hamzaid, Kamis, 18 September 2025.
Tim diterjunkan untuk mengetahui penyebab keracunan massal tersebut. Apakah dampak dari mengonsumsi paket makanan bergizi gratis (MBG) seperti informasi yang beredar atau karena faktor lain.
Yang jelas, belasan siswa SMAN 2 Lamongan harus dilarikan ke RSI Nasrul Ummah untuk mendapat penanganan medis. Sebab, mereka merasakan pusing, mual, hingga muntah setelah makan paket MBG yang dibagikan di sekolah.
Dalam menyelidiki penyebab keracunan ini, Polres Lamongan juga telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium.
"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Lamongan untuk mengambil sampel makanan dan akan dilakukan uji ke BLKK (Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi)," kata Hamzaid.
BACA: Belasan Siswa SMAN 2 Lamongan Diduga Keracunan MBG
Tidak hanya itu, lanjut Hamzaid, Polres Lamongan juga telah mengumpulkan sejumlah data dan keterangan dari berbagai saksi.
"Sambil menunggu hasil uji sampel dari Dinas Kesehatan, kami juga sudah mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi,"
Terkait saksi siapa saja yang telah dimintai keterangan pihak kepolisan Lamongan belum bisa memberikan informasi tersebut. "Sementara ini dulu, nanti perkembangannya kita sampaikan," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Humas Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Leman mengatakan jika hasil uji sampel makanan belum keluar. "Belum," katanya.
Sementara itu, sehari setelah dugaan keracunan menimpa belasan siswa, pihak SMAN 2 Lamongan tidak menerima kiriman paket MBG.
"Hari ini tadi sudah tidak ada pengiriman (paket MBG) lagi. Maaf nggih, saya tidak tahu (sampai kapan)," kata Supiyati, salah seorang guru di SMAN 2 Lamongan.
