Senin, 01 April 2019 09:18 UTC
PENYUMBANG DEFLASI. Harga telur ayam ras yang turun memberi andil terhdap deflasi Jatim sebesar 1,99 persen pada Maret 2019. Foto: Dok.
JATIMNET.COM, Surabaya – Sejumlah barang kebutuhan pokok masih belum terpantau mengalami inflasi jelang bulan Ramadan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur sejumlah bahan pokok justru deflasi.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Timur Satriyo Wibowo membenarkan sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti telur ayam ras, daging ayam ras, gula dan minyak goreng jelang Ramadan justru turun. Namun, melihat tren kemungkinan jelang puasa sampai awal Ramadan diprediksi harga kebutuhan akan naik.
"Itu sudah menjadi siklus tahunan. Menyumbang inflasi nanti jelang bulan Ramadan nanti,” ujar Satriyo usai rilis bulanan BPS Jawa Timur, Senin 1 April 2019.
BACA JUGA: Tarif Angkutan Udara dan Kenaikan Harga Bawang Picu Inflasi
Beberapa komoditas utama bahan pokok per Maret 2019 mengalami deflasi. Beras misalnya, deflasi 0,88 persen, disusul daging ayam ras 3,38 persen, dan telur ayam ras 1,99 persen. Tertinggi selama Maret dibanding bulan sebelumnya deflasi terjadi pada ikan mujair 10,62 persen.
Satriyo berharap untuk beras ini tidak mengalami inflasi hingga awal Ramadan nanti. “Karena puncak panen di April, jadi mudah-mudahan beras harganya tidak naik, tapi justru malah turun,” ungkapnya.
Sementara itu, inflasi Maret 2019 dibanding bulan Februari, justru terjadi pada bahan makanan jadi, tiket pesawat, kesehatan, dan transportasi.
BACA JUGA: Harga Gabah Kering Panen Terperosok Cukup Dalam Maret 2019
Data yang disampaikan Satriyo, inflasi terbesar dari angkutan udara 9,50 persen, diikuti bawang putih naik 24,64 persen, dan bawang merah naik 14,66 persen, pepaya naik 8,62 persen dan tarif kereta api 1,92 persen.
“Tarif angkutan udara pada bulan Februari sudah turun dibanding Desember dan Januari yang naik. Tapi bulan Maret kemarin kembali naik. Biasanya pesawat naik karena permintaannya naik dibanding bulan sebelumnya,” urainya.
Sementara bawang putih, kenaikannya diprediksi barang dari Cina sedang tidak bagus. Sedangkan bawang merah karena dalam satu dan dua bulan terakhir curah hujan sangat tinggi yang berpengaruh pada harga di tingkat petani.