Logo

Tarif Angkutan Udara dan Kenaikan Harga Bawang Picu Inflasi 

Reporter:

Senin, 01 April 2019 05:29 UTC

Tarif Angkutan Udara dan Kenaikan Harga Bawang Picu Inflasi 

PEMICU INFLASI. Tingginya tarif angkutan udara memberi andil terhaedap inflasi bulan Maret sebesar 0,03 persen yang diumumkan BPS Pusat, 1 April 2019. Foto: Dok

JATIMNET.COM, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga bawang merah, bawang putih, dan tarif angkutan udara menjadi pemicu inflasi sebesar 0,11 persen pada Maret 2019.

“Inflasi pada Maret 0,11 persen, penyebab utamanya adalah naiknya harga bawang merah, bawang putih, dan tarif angkutan udara," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Suhariyanto menambahkan bahwa kenaikan harga bawang merah memberi andil terhadap inflasi di kelompok bahan makanan sebesar 0,06 persen dan bawang putih 0,04 persen. Sedangkan, kenaikan tarif angkutan udara memberikan andil inflasi di kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.

BACA JUGA: Impor Pangan Dibutuhkan untuk Jaga Stabilitas Harga dan Inflasi

“Kenaikan tarif angkutan udara yang tidak biasa pada Januari-Maret turut memberi andil. Tapi kemarin keluar peraturan Menteri Perhubungan yang mengubah batas bawah, dan mudah-mudahan bisa membuat tarif lebih stabil,” ujarnya.

Ia menambahkan kenaikan tarif angkutan udara menjadi salah satu penyebab peningkatan inflasi di Ambon, yang menjadi kota dengan inflasi paling tinggi sepanjang Maret 2019, sebesar 0,86 persen.

Terkait bahan pangan, meski harga bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan, Suhariyanto memastikan, harga bahan makanan dalam periode ini relatif stabil dan beberapa di antaranya menyumbang deflasi.

Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain beras, daging ayam ras dan ikan segar yang masing-masing menyumbang deflasi 0,03 persen, diikuti telur ayam ras 0,02 persen serta tomat dan wortel masing-masing 0,01 persen.

BACA JUGA: Kelompok Transportasi Sumbang Inflasi di Bulan November

“Secara total, kelompok bahan makanan, meski ada yang mengalami kenaikan harga, menyumbang deflasi dan tidak memberikan sumbangan kepada inflasi secara keseluruhan pada Maret 2019," ujarnya.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok bahan makanan menjadi satu-satunya kelompok yang menyumbang deflasi pada Maret 2019 sebesar 0,01 persen.

Kelompok pengeluaran yang dominan penyumbang inflasi adalah kelompok kesehatan yang mengalami inflasi 0,24 persen diikuti kelompok sandang 0,23 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,21 persen.

Dengan capaian inflasi Maret 2019 kemarin, inflasi tahun kalender Januari-Maret 2019 tercatat sebesar 0,35 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 2,48 persen. (ant)