Logo

Sejumlah Dugaan Penyebab KMP Yunicee Tenggelam di Selat Bali  

Reporter:,Editor:

Rabu, 30 June 2021 23:40 UTC

Sejumlah Dugaan Penyebab KMP Yunicee Tenggelam di Selat Bali  

SEBELUM TENGGELAM. KMP Yunicee saat bersandar di Pelabuhan PT ASDP Ketapang, Banyuwangi, tahun 2020 lalu. Kapal tersebut tenggelam sebelum sandar di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Selasa, 29 Juni 2021. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Deretan dugaan mencuat terkait penyebab Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee yang tenggelam sekitar 500 meter sebelum sandar di dermaga Pelabuhan PT ASDP Gilimanuk, Bali, Selasa malam, 29 Juni 2021.

Dugaan penyebab tenggelamnya kapal buatan tahun 1992 itu datang dari penumpang, Anak Buah Kapal (ABK), maupun nahkoda. Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga sedang melakukan investigasi menyeluruh terkait kelaikan kapal, operasional kapal, hingga manajemen pelabuhan dalam menjaga keselamatan pelayaran.

Selain muncul sebagai obrolan di lingkungan Pelabuhan Ketapang, dugaan penyebab tenggelamnya KMP Yunicee itu sebagian telah masuk himpunan informasi yang dikumpulkan kepolisian.

Setidaknya ada tiga dugaan penyebab tenggelamnya KMP Yunicee sebagai berikut:

1. Kebocoran Lambung Kapal

Dugaan ini muncul dengan dikuatkan kesaksian beberapa sopir truk yang melihat air di dalam kapal sebelum berangkat dari dermaga Pelabuhan Ketapang.

Air tampak menggenang di lantai geladak kapal dan tidak diketahui dari mana asalnya.

Beberapa sopir truk sempat bertanya pada ABK apakah perjalanan menyeberang aman untuk dilanjutkan.

ABK yang ditanyai sempat bertanya dahulu pada nahkoda dan akhirnya kembali lagi pada para sopir dengan jawaban tetap berangkat.

"Begitu kita udah naik kapal, airnya itu sudah naik dan saya sempat tanya sama teman-teman, gimana ini berani enggak. Tunggu sebentar saya mau tanya kapten dulu, ABK-nya naik, tanya ke kapten, katanya berani jalan," kata Nyoman Suryawan, 34 tahun, salah satu sopir truk yang menumpang KMP Yunicee, Selasa, 29 Juni 2021.

KRU KAPAL. Mualim 1 KMP Yunicee Muhammad Ginanjar Putra (memegang mikrofon) berkoordinasi dengan kru kapal lain saat menyeberangi Selat Bali dalam masa mudik Lebaran 2019. Foto: Ahmad Suudi


2. Kelebihan Muatan

Keraguan pada keamanan penyeberangan juga dirasakan para sopir truk saat kendaraan terus dimasukkan, padahal sudah ada genangan air di lantai geladak kapal.

Nyoman mengatakan ada sekitar 15 truk ukuran sedang di dalam kapal tersebut saat menyeberang dari Banyuwangi ke Bali untuk terakhir kalinya.

Di tengah perjalanan, kapal sempat miring hingga ada truk yang dipindahkan agar beban kapal lebih seimbang.

Namun kemiringan kedua tidak bisa lagi ditahan kapal hingga terguling ke kiri, tengkurap, dan tenggelam.

"Saya tanya ke ABK berani enggak, ini air sudah naik, (jawabannya) enggak apa-apa ini teman-teman ada 11 unit, 15 aja masuk (biasanya), begitu (jawaban) dari ABK," kata Nyoman.

AWASI PENUMPANG. Kru KMP Yunicee mengawasi penumpang yang menikmati waktu penyeberangan Selat Bali di geladak utama kapal saat musim mudik Lebaran 2019. Foto: Ahmad Suudi


 

3. Terdorong Ombak

Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiadi mengatakan Satpolair Mabes Polri dan Polda Bali telah memeriksa lima hingga tujuh ABK dan nahkoda kapal.

Catatan kesaksian mereka menyatakan bahwa dugaan penyebab KMP Yunicee tenggelam adalah terdorong ombak tinggi.

"Bahwa diperkirakan, terutama dari nahkoda, persoalannya adalah arus yang cukup deras, tapi nanti KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) akan melakukan pendalaman yang lebih teknis dan spesifik lagi terkait tenggelamnya KMP Yunicee ini," kata Budi dalam konferensi pers di gedung Pelabuhan PT ASDP Ketapang, Banyuwangi, Rabu 30 Juni 2021.

Pihaknya pun menunggu hasil investigasi tim KNKT yang saat ini sudah berada di Banyuwangi untuk menyelidiki penyebab tenggelamnya KMP Yunicee.

Dia juga mengatakan selain pemeriksaan kasus oleh KNKT, pemerintah juga terus melakukan pencarian, pertolongan, dan pemberian santunan oleh Jasa Raharja terhadap korban kecelakaan kali ini.

KONFERENSI PERS. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar konferensi pers di kantor Pelabuhan PT ASDP Ketapang, Banyuwangi, Rabu, 30 Juni 2021. Foto: Ahmad Suudi

Di dalam kapal terdapat 22 kendaraan berupa dua motor, mobil pribadi lima unit, satu unit pikap, dan truk berukuran sedang 17 unit.

Untuk jumlah penumpang ada 57 orang, namun muncul laporan ada 11 orang yang turut naik KMP Yunicee tanpa masuk ke manifes keberangkatan kapal.

Dengan demikian, kemungkinan jumlah korban KMP Yunicee yang tenggelam lebih dari yang tercatat di manifes keberangkatan.

Sebelumnya diberitakan KMP Yunicee tenggelam sekitar 500 meter sebelum sandar di dermaga Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Selasa malam, 29 Juni 2021.

Berdasarkan data Badan SAR Nasional (Basarnas) Bali, terdapat 41 penumpang, 13 anak buah kapal (ABK) dan tiga orang pelayan kantin di dalam KMP Yunicee saat itu. Data sementara, tujuh orang meninggal dunia, belasan hilang, dan sebagian besar bisa diselamatkan.