Logo

Sehatkah Konsumsi Susu Kental Manis?

Reporter:,Editor:

Sabtu, 02 March 2019 11:43 UTC

Sehatkah Konsumsi Susu Kental Manis?

Ilustrasi susu kental manis. Foto: pixabay

JATIMNET.COM, Surabaya -  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan pernyataan bahwa susu kental manis bukanlah produk susu. Namun, hingga kini produk tersebut masih jadi primadona karena rasanya yang enak, proses penyajian yang praktis, dan harga yang murah.

Tapi sehatkah mengonsumsi susu kental manis?

Susu kental manis masih banyak diminati baik sebagai topping, campuran makanan hingga disajikan sebagai minuman kepada buah hati yang masih balita. Susu kental manis pada dasarnya merupakan susu sapi yang kental karena kandungan airnya dihilangkan dan ditambahkan gula di dalamnya.

Namun, hal ini membawa konsekuensi yaitu tinggi kandungan gula dan lemaknya, serta hanya memiliki sedikit kandungan baik dari susu, menurut Nutrition Expert YOUVIT Rachel Olsen.

BACA JUGA: Kekurangan Vitamin D Mempengaruhi Kesehatan Otak

“Gula yang ada dalam susu kental manis lebih banyak berupa fruktosa yang dapat membebani organ hati dan bisa menyebabkan Non-Alcoholic Fatty Liver (Steatohepatitis) apabila dikonsumsi terlalu banyak,” kata Rachel dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu 2 Maret 2019.

Mengutip buku Tabel Komposisi Pangan Indonesia dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Jakarta 2009, susu kental manis memiliki komposisi zat gizi per 100 gram yang terdiri dari  Air 25 gram, Energi 343 kkal, Protein 8,2 gram, Lemak 10 gram, Karbohidrat 55 gram, Kalsium 275 mg, Zat besi 0,2 mg dan Vitamin C 1 mg.

Rachel mengatakan susu kental manis tetap tidak bisa menggantikan susu sapi.  Faktanya, satu sachet susu kental manis memiliki kalori sebesar 180 kkal yang terdiri dari 67 persen karbohidrat, 30 persen lemak, dan 3 persen protein. Sedangkan 1 gelas susu sapi segar memiliki kalori sebesar 146 kkal yang terdiri dari 49 persen lemak, 30 persen karbohidrat, dan 21 persen protein.

BACA JUGA: Seberapa Banyak Kebutuhan Vitamin D

“Selain mengandung protein yang jauh lebih tinggi, susu sapi juga dilengkapi dengan berbagai zat gizi lain seperti lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin D, dan vitamin A,” katanya.

Dia menekankan kadar gula tambahan dalam susu kental manis berisiko menyebabkan diabetes dan obesitas anak.  Ini dikarenakan kadar gula tambahan melebihi batas yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO). 

Dalam satu porsi (4 sendok makan), kalori susu kental manis mencapai 130 kkal dengan kadar gula tambahan sebanyak 19 gram dan protein 1 gram. Sementara jumlah yang direkomendasikan WHO adalah kurang dari 10 persen total kebutuhan kalori.