Logo

Sebelum Meninggal Sempat Pasang Story WA, Ini Kata Keluarga Korban Pantai Bengkung Malang

Reporter:,Editor:

Rabu, 26 May 2021 11:20 UTC

Sebelum Meninggal Sempat Pasang Story WA, Ini Kata Keluarga Korban Pantai Bengkung Malang

Mustofa Haris ayah korban Linda Pravitasari, 27 tahun asal Lingkungan Pangreman, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto saat menorehkan nama putrinya di batu nisan. Foto : Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Keluarga Linda Pravitasari, 27 tahun yang menjadi korban keganasan ombak Pantai Batu Bengkung Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang merasa sangat kehilangan.

Pasalnya, putri pertama dari pasangan Mustofa Haris dan Maisyaroh warga Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ditemukan meninggal dunia usai berswa foto di aliran laut pantai selatan yang terkenal memiliki ombak yang kencang. Sang ibu Maisyaroh, bahkan masih syok lantaran anak gadisnya justru kehilangan nyawa saat menikmati hari libur Peringatan Waisak.

"Ibunya ada di dalam kamar masih kaget kalau Linda meninggal. Nangis terus, soalnya niat anaknya memang rekreasi karena tanggal merah. Tapi malah dapat kabar duka seperti ini," ungkap Niawati Lestari, 30 tahun saudara sepupu korban.

Nia menyebut, korban Linda saat berangkat Selasa, 25 Mei 2021 dinihari sekitar pukul 00.00 WIB tak menunjukkan gelagat atau firasat apapun. Jika kepergiannya berwisata bersama lima orang tetangganya di Lingkungan Pangreman untuk meninggalkan keluarga selamanya.

Baca Juga: Pemuda Asal Sidoarjo Tenggelam di Waduk Mojokerto Ditemukan

"Gak ada firasat apa-apa. Memang dia menyiapkan baju gitu, sama tas. Cuman pas berangkatnya saya gak tahu, soalnya kan tak tinggal tidur," jelasnya sembari menunjukkan status WhatsApp terakhir korban berpose dipinggir pantai sekitar pukul 06.05 WIB, Rabu, 26 Mei 2021.

Korban Linda dimata Nia, sosok pekerja keras dan mencintai keluarganya. Sebab, tiap kali mendapatkan rezeki hasil menjual kacamata keliling, korban dengan terbuka mengajak keponakan-keponakannya berjalan-jalan ke mall dan membelikan makan.

"Kalau punya uang gitu pasti ngasih-ngasih ke keponakan-keponakan. Hamble orangnya. Suka ngajak ke mall jalan-jalan gitu, dia semua yang bayarin," ucap Nia.

Baca Juga: Tiga Mahasiswa IKHAC Mojokerto Tenggelam di Pantai Batu Bengkung Malang

Sementara, Mustofa Haris ayah korban mencoba tegar menerima kabar duka kepergian putrinya yang secara tiba-tiba akibat diseret ombak laut. Bahkan, pria berusia 47 terlihat menorehkan identitas anaknya di batu nisan yang dipersiapkan untuk almarhum.

Hanya saja, Haris mengaku memang tak mengetahui kepergian putrinya ke Malang untuk rekreasi ke Pantai Batu Bengkong bersama kelima tetangga lainnya di Lingkungan Pangreman, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.

Pasalnya, ia bersama istri (ibunda Linda) dan adik korban tinggal terpisah di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Sementara, korban sejak kecil tinggal bersama bibinya di Kota Mojokerto.

"Saya gak tahu dia berangkat, soalnya dia izin sama keluarga di sini. Diakan memang tinggal sama tante-tantenya di sini. Jadi saya gak tahu persis kapan dia berangkat, mohon doanya untuk putri saya nggih," beber Haris yang menunggu kedatangan jenazah korban.