Logo

Satu Juta UMKM Jatim Dipersiapkan Masuk Marketplace

Reporter:

Selasa, 09 October 2018 14:12 UTC

Satu Juta UMKM Jatim Dipersiapkan Masuk Marketplace

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kiri) didampingi Gubernur Jatim Soekarwo saat meninjau stand marketplace dalam Jatim Fair untuk pengembangan UMKM di Jatim. FOTO: Nani Mashita.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pertumbuhan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang begitu cepat dan tahan terhadap tekanan ekonomi global menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

BACA JUGA : UMKM JATIM TAK GOYAH DARI KRISIS RUPIAH

Gubernur Soekarwo menyatakan pertumbuhan UMKM ini sejalan dengan pertumbuhan teknologi digital seiring bermunculannya marketplace di tanah air. Terlebih UMKM tidak tergantung terhadap produk impor, sehingga tidak tergantung terhadap fluktuasi dolar Amerika Serikat.

“Karena raw material (bahan bakunya) dari dalam negeri, jadi tidak kena depresiasi rupiah. Kita malah kompetitif untuk ke luar negeri. Ini pilihan yang luar biasa,” kata Gubernur Jatim Soekarwo usai pembukaan Jatim Fair 2018 di Convex Grand City, Selasa 9 Oktober 2018.

BACA JUGA : SCCFAF BERIKAN KESEMPATAN UMKM SURABAYA GO INTERNASIONAL

Berdasarkan data BPS Jawa Timur, jumlah UMKM di Jatim mencapai 4,2 juta pada tahun 2008. Sedangkan di tahun 2012 naik menjadi 6,8 juta dan tahun 2017 sudah tembus 12,1 juta. Jumlah itu terdiri dari 7,5 juta UMKM agro dan sisanya non agro.

Sejalan dengan itu, jumlah pengguna internet Indonesia sudah mencapai 150 juta, yang mana 106 juta juga pengguna media sosial dan 92 juta pengguna mobile internet.

“Tingginya pengguna internet berpeluang memasarkan UMKM. Satu marketplace seperti di Bukalapak saja sudah ada 400.000 UMKM, kemudian sudah ada 1 juta UMKM yang menyatakan siap masuk ke marketplace atau pasar digital,” ungkap pria yang juga politisi dari Partai Demokrat itu.

BACA JUGA : UMKM JADI TULANG PUNGGUNG PERTUMBUHAN EKONOMI DI JATIM

Pakde Karwo, sapaannya menyebutkan Jatim Fair kali ini juga disediakan tempat bagi UMKM yang ingin trial masuk ke marketplace. Tujuannya untuk memberi peluang memasarkan produk secara digital yang lebih gede. Adapun posisi Pemprov Jatim sebagai fasilitator bagi pelaku UMKM.

Ekonomi digital ini dinilai langkah positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui Sistem Informasi Perdagangan Bahan Baku di industri perdagangan.

Inovasi tersebut berbuah positif. Berdasarkan data BPS, menunjukkan bahwa perdagangan antar provinsi Jatim meningkat.

Tahun lalu, perdagangan antar provinsi Jatim surplus Rp164 triliun, sedangkan semester I tahun ini sudah mencapai Rp101 triliun. Diperkirakan pada akhir tahun 2018 ini bisa mencapai surplus hingga Rp210 triliun.

“Investasi di semester I tahun ini sudah mencapai Rp95 triliun, dan diperkirakan akhir tahun antara Rp190-Rp200 triliun. Sementara investasi di tahun 2017 mencapai Rp154 triliun,” kata gubernur yang juga menjadi Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini.