Logo

Satpol PP Mojokerto Razia Siswa Bolos Saat Jam Sekolah dan Ujian

Reporter:,Editor:

Selasa, 18 February 2020 08:14 UTC

Satpol PP Mojokerto Razia Siswa Bolos Saat Jam Sekolah dan Ujian

RAZIA PELAJAR. Satpol PP Kota Mojokerto merazia pelajar yang bolos saat jam sekolah dan ujian, Selasa, 18 Februari 2020. Tampak mereka dibawa ke kantor Satpol PP setempat. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Enam pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta terjaring razial Satpol PP Kota Mojokerto di salah satu warung lesehan saat jam belajar efektif, Selasa, 18 Februari 2020. Bahkan tiiga diantaranya siswa Kelas XII yang seharusnya mengikuti ujian di sekolahnya. 

Keenam pelajar tersebut akhirnya dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Mojokerto untuk dilakukan pembinaan dan pemanggilan pihak sekolah maupun orang tua siswa. 

Salah satu wali murid siswi kelas XII yang terjaring Razia, Dini, mengatakan pada pagi hari ia mengantarkan putrinya ke sekolah lebih awal sebelum jam ujian sekolah.

"Saya nganterin sampai gang aja tadi, ini memang lebih awal, harusnya ujiannya pukul 10.00 Wib. Tapi saya antar duluan sambil nunggu ujian, pas mau berangkat ujian ada Satpol PP, akhirnya dibawa ke sini," kata warga Kedundung, Kota Mojokerto ini. 

BACA JUGA: Ditemukan Obat Kuat dan Ponsel Berisi Video Dewasa dalam Razia Pelajar

Satpol PP menghubungi pihak sekolah dan pihak sekolah akhirnya menjemput tiga siswa yang harus menjalani ujian.

Sementara itu, Sekretaris Satpol PP Kota Mojokerto, Sugiantoro, membenarkan, enam pelajar terjaring penertiban sesuai Perwali Nomor 17 Tahun 2009. Menurutnya, penertiban ini bagian dari upaya mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Kota Pendidikan.

"Selaku penegak Perda, kami merespons laporan masyarakat yang resah karena seringnya pelajar bolos di wilayah tersebut," kata Sugiantoro.

Keenam pelajar ini dianggap melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan Pemerintah Kota Mojokerto. Tiga diantaranya bahkan harus dijamin pihak sekolah agar bisa melaksanakan ujian sekolah. 

BACA JUGA: Ini Pengakuan Pelajar sekaligus Admin Grup WA Konten Dewasa

"Dua siswa dan satu siswi itu harus mengikuti ujian. Sehingga sebagai jaminan guru kesiswaannya datang ke sini untuk menjaminkan diri untuk ikut ujian. Sedangkan yang tiga siswa lainnya masih harus dilakukan pembinaan dan pemanggilan orangtua," katanya. 

Pihaknya juga menyita handphone keenam siswa untuk diperiksa isinya dan memanggil orang tua mereka. "Handphone sengaja disita untuk proses pengembangan selanjutnya, semisalnya pengecekkan chat, takutnya ada konten maupun video porno. Yang paling mengkhawatirkan sekarang juga maraknya peredaran narkoba, jadi kita cek semua isi handphonenya," ucapnya.